Catatanfakta.com -, Karimun, Kepulauan Riau — Sebuah kapal ikan berbendera Thailand yang terlihat biasa-biasa saja ternyata menyimpan neraka di balik tubuh bajanya. Dalam operasi yang digelar pada Rabu (14/05/2025), TNI Angkatan Laut melalui Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun menggagalkan penyelundupan 1,9 ton narkotika, terdiri dari 1.200 kg kokain dan 705 kg sabu-sabu.
Kapal bernama Aungtoetoe 99 itu awalnya dicurigai karena mematikan lampu navigasi dan mempercepat laju pelayaran di perairan Selat Durian. Gerak-gerik mencurigakan tersebut memicu pengejaran intensif oleh tim patroli F1QR. Penangkapan pun berhasil dilakukan sekitar pukul 00.30 WIB.
Baca Juga: Hantu Laut dari Thailand: 1,9 Ton Kokain & Sabu Disergap TNI di Tengah Gelap
Modifikasi Khusus: Narkoba di Perut Kapal
Setelah diperiksa, narkoba tidak ditemukan secara kasat mata. Namun penyisiran mendalam mengungkap fakta mengejutkan: bagian depan lambung kapal telah dimodifikasi secara khusus untuk menyembunyikan 95 karung narkotika — 35 karung berisi kokain dan 60 karung lainnya berisi sabu-sabu.
“Ini bukan upaya penyelundupan biasa. Ini adalah kejahatan terorganisir lintas negara dengan metode canggih dan niat jahat yang serius,” tegas Mayjen TNI Kristomei Sianturi, Kepala Pusat Penerangan TNI, Jumat (16/5/2025).
Baca Juga: POLISI RAMAI-RAMAI NOBAR FILM SAYAP-SAYAP PATAH TERNYATA INI ALASANNYA
ABK Tanpa Identitas, Kapal Tanpa Izin
Lima Anak Buah Kapal (ABK) diamankan, terdiri dari satu WN Thailand dan empat WN Myanmar. Ironisnya, seluruh ABK tidak memiliki dokumen pelayaran sah. Ini menguatkan dugaan bahwa Aungtoetoe 99 sengaja digunakan untuk mengangkut narkoba melintasi batas negara.
TNI AL dan Bea Cukai Bersinergi
Keberhasilan ini merupakan buah kerja sama erat antara TNI AL dan Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau. Kapal beserta barang bukti kini diamankan di Dermaga Lanal Tanjung Balai Karimun untuk penyelidikan lanjutan. Pemeriksaan tambahan akan dilakukan menggunakan unit anjing pelacak (K9) guna memastikan tidak ada sisa barang haram yang tersembunyi.
Baca Juga: Kapolri Nobar 'Sayap-Sayap Patah 2: Olivia': Ternyata Ini Alsannya
Laut Indonesia Tak Boleh Jadi Jalur Maut
Aksi ini memperkuat komitmen TNI dalam menjaga perairan Indonesia dari infiltrasi kejahatan transnasional. Dengan laut yang luas dan rawan dijadikan jalur gelap, sinergi antarinstansi jadi kunci utama menjaga kedaulatan dan keselamatan bangsa.
Artikel Terkait
Bukan Sekadar Partai, Ini 'Madrasah Kader' Ala PPP Kabupaten Bogor yang Bakal Ubah Peta Politik Generasi Muda!
Misteri Walk Out PDI Perjuangan di DPRD Jabar: Ada Apa dengan Pernyataan Gubernur Dedi Mulyadi?