CATATAN FAKTA.COM -, JAKARTA – Korea Selatan resmi memulai masa kampanye untuk pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 3 Juni 2025, menyusul pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol oleh Mahkamah Konstitusi bulan lalu.
Pemilu ini menjadi panggung pertarungan panas antara kandidat dari kubu oposisi dan konservatif, dengan Lee Jae Myung dari Partai Demokrat memimpin jajak pendapat.
Lee Jae Myung Diunggulkan, Tapi Dibayangi Masalah Hukum
Lee, yang mencalonkan diri sebagai presiden untuk ketiga kalinya, berjanji akan:
-
Memperkuat ekonomi,
-
Meningkatkan kesejahteraan rakyat,
-
Dan mendorong persatuan nasional.
Baca Juga: Pesan Damai Menag Nasaruddin di Hari Waisak: Saatnya Indonesia Menanam Kebajikan dan Menyatukan Hati
Namun, kampanyenya dibayangi ketidakpastian hukum setelah Mahkamah Agung membatalkan putusan bebas dalam kasus dugaan pernyataan palsu saat kampanye 2021.
Meskipun sidang kasusnya dijadwalkan ulang setelah pemilu, jika terbukti bersalah, Lee bisa kehilangan kursi parlemen dan dilarang ikut pemilu selama 10 tahun.
Kim Moon Soo: Penantang dari Partai Kekuatan Rakyat
Kim Moon Soo, mantan menteri ketenagakerjaan di pemerintahan Yoon, akhirnya ditetapkan sebagai kandidat resmi Partai Kekuatan Rakyat setelah drama internal soal pencalonan. Mantan PM Han Duck Soo yang sempat mencalonkan diri sebagai independen akhirnya mundur, memberi jalan bagi Kim.
Kim berfokus pada:
Artikel Terkait
Comeback Gemilang! Milan Tekuk Bologna 3-1, Peluang ke Eropa Masih Terbuka
Liverpool vs Arsenal: Arne Slot Pastikan Conor Bradley Starter di Anfield