catatanfakta.com - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Ditjen Bimas Buddha) menetapkan langkah strategis untuk memastikan program-program yang digulirkan di tahun 2025 berfokus pada dampak nyata bagi masyarakat.
Mengusung semangat toleransi, kerukunan, dan moderasi beragama, institusi ini terus berupaya mendukung terwujudnya kehidupan umat yang harmonis dan damai.
Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, menegaskan bahwa penguatan nilai-nilai agama menjadi landasan penting untuk menghadapi dinamika sosial saat ini.
Baca Juga: Gus Men Ajak Umat Buddha Jadi Agen Pembangunan di Hari Raya Tri Suci Waisak
Ia menyampaikan, “Pesan Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama menekankan bahwa internalisasi nilai agama harus menjadi prioritas dalam mendorong kehidupan masyarakat yang lebih religius, toleran, dan harmonis,” ungkap Supriyadi pada Selasa (31/12/2024).
Program unggulan yang menjadi prioritas Ditjen Bimas Buddha mencakup penguatan pembinaan umat, layanan keagamaan, hingga pengembangan pendidikan formal keagamaan Buddha.
Menurut Supriyadi, akselerasi akreditasi pendidikan Buddha Dhammasekha menjadi salah satu fokus dalam meningkatkan kualitas pendidikan berbasis agama Buddha secara terintegrasi dan adaptif. “Pengembangan pendidikan Dhammasekha kami dorong agar mampu menghadirkan generasi muda berkualitas dan berkontribusi untuk bangsa,” tambahnya.
Baca Juga: Humas Kemenag Award 2024: Siapa Saja yang Berhasil Membawa Pulang Penghargaan?
Tidak hanya itu, langkah konkret Ditjen Bimas Buddha dalam mendukung program prioritas pemerintah mencakup bimbingan pranikah bagi calon pengantin hingga pembinaan keluarga Buddha melalui program Hitta Sukkhaya.
Di sisi lain, Supriyadi menegaskan komitmennya untuk menangani isu stunting melalui pemberian program makan bergizi gratis untuk siswa Dhammasekha. “Kami harap, upaya ini mampu mendukung pencegahan stunting sekaligus mempersiapkan generasi muda berkualitas,” ujarnya.
Sebagai catatan, pencapaian serapan anggaran Ditjen Bimas Buddha pada tahun 2023 mencapai 99,74%, sebuah prestasi yang mengantarkan unit kerja ini menduduki peringkat pertama di lingkup eselon pusat Kementerian Agama.
Baca Juga: Kemenag Luncurkan Program Pemetaan Bahasa Inggris: Siapkah Anda untuk Beasiswa Unggulan?
“Dengan pengelolaan anggaran transparan dan efektif, kami optimis target serapan 2024 dapat meningkat serta memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat,” tambah Supriyadi.
Pendekatan inovatif seperti mempromosikan toleransi dan moderasi beragama dinilai penting di tengah meningkatnya tantangan sosial. “Indonesia bisa menjadi contoh global dalam kerukunan dan moderasi.
Artikel Terkait
Evaluasi Itjen Kemenag, Guru Madrasah Siap Optimalisasi
Kemenag Beri Jaminan Tak Ada Jual-Beli Kuota Haji
Penjelasan tentang Azan Magrib di Televisi Menurut Juru Bicara Kemenag
MOOC Pintar Kemenag: Gratis Kembangkan Kompetensi Pendidikan dan Keagamaan
Kemenag Raih Keberhasilan dalam Akreditasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri