Potensi Tersembunyi: Energi Panas Bumi dan Masa Depan Energi Hijau Indonesia

photo author
- Rabu, 4 Desember 2024 | 15:00 WIB
Ilustrasi energi panas bumi (foto: Disticover)
Ilustrasi energi panas bumi (foto: Disticover)

catatanfakta.com - Dalam era di mana perubahan iklim menjadi perhatian utama, pencarian sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan semakin mendesak. Energi terbarukan, khususnya panas bumi, muncul sebagai salah satu solusi yang menjanjikan.

Indonesia, yang terletak di jalur cincin api Pasifik, memiliki potensi panas bumi yang sangat besar, menyimpan lebih dari 40% cadangan panas bumi dunia. Hal ini menjadikan negara ini sebagai kandidat kuat untuk menjadi raksasa energi hijau global.

Salah satu keunggulan utama energi panas bumi adalah sifatnya yang ramah lingkungan. Berbeda dengan energi fosil yang berkontribusi pada emisi karbon tinggi, energi panas bumi menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah.

Baca Juga: Mengapa Energi Air Bisa Menjadi Solusi Krisis Energi di Indonesia?

"Energi panas bumi adalah pilihan yang tepat untuk mendukung upaya mengurangi pemanasan global," ungkap Dr. Andi Setiawan, seorang ahli energi terbarukan. Selain itu, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) tidak menghasilkan polusi udara atau limbah berbahaya, sehingga lebih aman bagi ekosistem.

Dari segi efisiensi, panas bumi memiliki keunggulan yang signifikan. Energi ini tidak tergantung pada kondisi cuaca, memungkinkan PLTP beroperasi secara konsisten tanpa terpengaruh oleh hujan atau sinar matahari.

"Dengan teknologi yang terus berkembang, proses konversi energi panas bumi menjadi listrik semakin efisien," tambah Dr. Setiawan. Berbagai sistem konversi, seperti siklus uap kering dan siklus biner, meminimalkan kehilangan energi, menjadikan panas bumi sebagai sumber energi yang andal.

Baca Juga: Kementerian ESDM Pastikan Indonesia Tidak Impor BBM atau Gas dari Iran: Menjaga Ketahanan Energi Nasional di Tengah Gejolak Politik

Namun, pengembangan energi panas bumi di Indonesia tidak tanpa tantangan. Biaya awal yang tinggi untuk eksplorasi dan instalasi menjadi salah satu hambatan utama. Pengeboran untuk mencapai reservoir panas bumi memerlukan teknologi canggih dan investasi yang besar.

Selain itu, risiko geologis dan teknis, seperti keretakan batuan dan penurunan suhu reservoir, juga perlu diperhatikan. "Pemahaman yang mendalam tentang potensi risiko sangat penting untuk menjaga kelangsungan operasional," jelas Dr. Setiawan.

Kesadaran masyarakat tentang manfaat energi panas bumi juga masih rendah. Beberapa kalangan mengkhawatirkan dampak eksplorasi terhadap lingkungan dan kehidupan mereka. Oleh karena itu, edukasi dan program pemberdayaan masyarakat lokal sangat diperlukan.

Baca Juga: Revolusi Energi: Gibran Dorong Penurunan Impor Minyak melalui Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia

"Komunikasi yang transparan dan melibatkan masyarakat dapat membangun kepercayaan dan memastikan mereka merasakan manfaat dari pembangunan pembangkit listrik," kata Dr. Setiawan.

Dukungan dari pemerintah dan sektor swasta juga krusial untuk mendorong investasi di sektor ini. Insentif seperti subsidi dan pengurangan pajak dapat menarik lebih banyak investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan energi panas bumi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: goodnewsfromindonesia.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X