Puncak Mudik Nataru 2024: Apa yang Harus Diantisipasi oleh Pemudik?

catatanfakta.com - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 diperkirakan akan menjadi momen padat bagi sektor transportasi udara di Indonesia.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan bahwa sebanyak 3,9 juta orang akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat selama periode ini.

Angka tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Peningkatan Kesiapan Jalur Mudik di Wilayah Puncak

Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi untuk mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang. Salah satu langkah utama adalah pengoperasian Posko Nataru yang akan berlangsung mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

"Kami memastikan kapasitas angkutan udara untuk Nataru 2024 telah terpenuhi dengan total 417 unit pesawat udara," ujarnya dalam keterangan pada Kamis (28/11/2024).

Data prediktif menunjukkan mayoritas penumpang berasal dari penerbangan domestik, yakni sekitar 3,048 juta orang, sementara penerbangan internasional diperkirakan akan melayani 864 ribu penumpang.

Baca Juga: Polisi Terapkan Ganjil Genap di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Kalikangkung Selama Mudik Lebaran 2024

Dalam pola perjalanan, puncak arus mudik Natal diproyeksikan terjadi pada 21 Desember 2024 dengan total 297.129 penumpang. Angka tersebut terdiri dari 240.413 penumpang domestik dan 56.716 penumpang internasional.

Sementara itu, puncak arus liburan Tahun Baru diprediksi berlangsung pada 28 Desember 2024 dengan jumlah penumpang mencapai 260.196. Adapun arus balik diperkirakan memuncak pada 3 Januari 2025, saat 259.816 penumpang akan kembali ke tempat asal mereka.

Melihat lonjakan ini, Kemenhub menyoroti pentingnya kolaborasi antara operator bandara, maskapai, dan pihak keamanan untuk memastikan kelancaran operasional.

Baca Juga: Pemkot Depok Larang ASN Gunakan Kendaraan Dinas untuk Mudik Lebaran

"Kami terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan agar masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan aman dan nyaman," tambah Lukman.

Di sisi lain, masyarakat pengguna transportasi udara diimbau untuk memanfaatkan layanan online check-in dan mematuhi jadwal keberangkatan guna mengurangi potensi penumpukan di bandara.