catatanfakta.com - Pada tanggal 28 Juli 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia pada Minggu, 28 Juli 2024.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan secara global, nilai Indian Ocean Dipole (IOD), Southern Oscillation Index (SOI), dan Nino 3.4 tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia.
Madden-Julian Oscillation (MJO) berada pada fase netral dan tidak berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di Indonesia.
Baca Juga: Menanti Kedatangan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H, BMKG Pantau Mulai Sabtu, 6 Juli 2024
Sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Pasifik sebelah utara Papua. Sirkulasi siklonik ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Samudra Pasifik sebelah utara Papua.
Daerah konvergensi lain terpantau di perairan barat Sumatera Utara dan Sulawesi bagian tengah. Sementara itu, daerah konfluensi terpantau di wilayah Laut China Selatan dan Samudra Pasifik sebelah utara Papua.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menyatakan bahwa telah terjadi peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 25 knot di Laut Andaman, Samudra Hindia barat daya Banten, dan Laut Arafuru, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Membuka Pendaftaran Sekolah BMKG untuk Hadapi Krisis Iklim
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggaran Timur (NTT), Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.
"Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 26 Juli - 1 Agustus 2024.
Angin kencang juga berpotensi terjadi di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat," ujarnya.
Baca Juga: BMKG Memperingatkan Potensi Bahaya Sesar Lembang bagi Rumah di Sekitar Bandung Raya
Pada peringatan dini tersebut, masyarakat di beberapa wilayah diimbau untuk bersiap menghadapi potensi hujan lebat.
Daerah yang berpotensi hujan lebat:
Artikel Terkait
Kontroversi Awal Puasa Ramadhan 2024: Kriteria BMKG, BRIN, dan Muhammadiyah Berbeda
BMKG Prediksi Jabodetabek Masih Basah Awal Puasa 2024
Kedatangan Musim Kemarau di Indonesia, BMKG Beri Prediksi
Gempa Besar Guncang Papua Pegunungan dengan Magnitudo 6,1: BMKG Peringatkan Potensi Dampak Besar!
BMKG Mengungkap Penyebab Banjir Parah yang Melanda Semarang