Siswi SMA dan Kejamnya Aksi Perampokan di Bogor: Membelanjakan Uang Rampasan untuk iPhone?

photo author
- Kamis, 16 Mei 2024 | 10:00 WIB
Kapolsek Tajurhalang, Iptu Tamar Bekti Widiasih Jalmi.(Foto: Istimewa)
Kapolsek Tajurhalang, Iptu Tamar Bekti Widiasih Jalmi.(Foto: Istimewa)

catatanfakta.com - Ketiga pelaku perampokan di Kabupaten Bogor berhasil ditangkap dan salah satunya adalah siswi SMA berinisial AAR. Pelaku yang sadis tidak segan menyiksa korban.

Ketiganya, AAR, RAH, dan MP, yang merupakan tiga perampok wanita, melakukan aksi kejahatan di rumah yang berlokasi di Perumahan Pura Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Aksi mereka terbilang nekad karena tidak hanya sekedar pencurian, namun juga melibatkan penyiksaan terhadap korban, Dwi Haryani, yang merupakan warga yang tinggal di rumah tersebut. Dwi Haryani dianiaya dan disekap, bahkan mulutnya disemprot baygon oleh pelaku saat beraksi pada malam hari.

Baca Juga: Perampokan di Warung Kelontong Cileungsi, Kabupaten Bogor

Setelah melancarkan aksinya, ketiganya berhasil mendapat uang hingga belasan juta rupiah. Namun mirisnya, uang rencananya hendak digunakan untuk membeli barang-barang tak penting seperti hp iPhone. Bahkan, sang pelaku AAR sempat memberikan uang hasil rampokannya kepada ibunya yang tidak tahu jika uang tersebut merupakan hasil pencurian.

Polisi berhasil menangkap ketiganya dan saat ini sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait aksi kejahatan yang mereka lakukan. Sejumlah barang bukti dan uang hasil rampokannya telah diamankan polisi sebagai bukti perbuatan mereka.

Setelah kasus ini terungkap, banyak masyarakat menjadi gempar dan keberatan melihat aksi kekerasan yang dilakukan pelaku. Terlebih lagi, aksi kekerasan ini dilakukan oleh kaum wanita, yang seharusnya melindungi martabat dan kehormatan dari dirinya.

Baca Juga: Penangkapan Rudy Gunawan (RG): Kelegaan Bagi Korban Kejahatan Kerah Putih

Kasus ini menimbulkan berbagai penilaian dan baru-baru ini, masyarakat Bogor turut mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oleh perempuan yang masih berstatus pelajar sekolah menengah atas. Sanksi bagi para pelaku yang melakukan kekerasan di tengah masyarakat semakin diresahkan masyarakat sehingga setidaknya dapat memberikan efek jera bagi para pelaku seperti AAR, RAH, dan MP.

Hal ini harus menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat terkait sikap moral yang harus dipelihara. Kasus ini juga menjadi momentum bagi seluruh institusi pendidikan untuk terus berperan aktif dalam membentuk moral dan karakter siswa, yang merupakan generasi penerus bangsa.

Kasus ini juga membuat orangtua, guru-guru, dan aparat keamanan harus semakin berperan aktif dalam memerangi tindakan perampokan dan kekerasan yang dilakukan oleh kaum muda. Mereka perlu bekerja sama untuk menjaga kota dan lingkungannya dari tindakan yang merugikan.

Baca Juga: Begal Motor di Lampung Tewas Ditembak Polisi Setelah Melakukan Aksi Kriminal

Aksi para pelaku ini juga dapat dijadikan pelajaran dan tanda bahaya bagi orang-orang yang tengah terjerumus dalam kenakalan remaja, karena aksi mereka selain merugikan diri sendiri dan orang lain, juga dapat mengancam masa depan mereka.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X