catatanfakta.com - Hanif Ardhya Husna, seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) akan menjadi calon jemaah haji termuda dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Hanif akan bergabung dengan kedua orangtuanya, Sudarminto-Pudjani Lestari dan dua saudaranya, Luthfi Ardhya serta Ibnudya Bimasta, untuk berangkat ke Tanah Suci dalam satu keluarga. Mereka masuk ke dalam kloter 19 embarkasi Juanda Surabaya, Jawa Timur.
Hanif menceritakan bahwa dia dan keluarganya sudah mendaftar sebagai calon jemaah haji sejak tahun 2011. Saat itu, Hanif masih duduk di kelas tiga Sekolah Dasar.
Baca Juga: Tips Agar Tetap Sehat di Tengah Cuaca Panas Selama Ibadah Haji 2024
Keluarga Hanif ingin menjalankan ibadah haji bersama-sama, dan pada akhirnya keluarga ini terdiri dari lima orang langsung mendaftar ibadah haji ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan umurnya, Hanif menjadi calon jemaah haji termuda asal Kabupaten Ponorogo pada tahun ini. Hanif mengungkap bahwa dia dan keluarganya tidak mempersiapkan hal khusus. Hanya saja, dia selalu menjaga daya tahan tubuh dengan rutin berolahraga.
Dalam tahun 2024 ini, Kabupaten Ponorogo akan memberangkatkan sebanyak 620 calon haji yang terbagi dalam dua kloter yakni kloter 19 dan 20. Hanif dan keluarganya masuk ke dalam kloter 19 dan direncanakan untuk berangkat pada tanggal 15 Mei 2024.
Baca Juga: Jadwal Pemberangkatan dan Kepulangan Jemaah Haji Indonesia di Musim Haji 2024
Bagi Hanif, ibadah haji adalah momen yang sangat dinanti-nantikan oleh keluarganya. Hanif merasa terharu dan bersyukur atas dipilihnya keluarganya untuk menjadi calon jemaah haji. Menurutnya, ibadah haji adalah salah satu impian yang telah lama dinanti-nantikan oleh keluarganya.
Di samping Hanif, masih banyak jemaah haji lain yang diuntungkan dengan keberangkatan tahun ini. Dalam daftar tanggapan haji yang dikeluarkan pada 7 Mei 2024, tercatat 221.000 calon jemaah telah terkumpul. Mereka juga akan dibarengi oleh 42.000 tenaga kesehatan.
Namun, ada juga yang harus menunda keberangkatan mereka. Sebelumnya, ada 200 jamaah haji asal Bandung yang harus ditunda keberangkatannya karena terkena wabah Influenza A H1N1 dan cacar air.
Baca Juga: Perjalanan Hidup Luar Biasa: Tukang Bubur Berjuang Menuju Impian Naik Haji
Selain itu, ada juga 2 jemaah haji asal Bandung Barat yang meninggal dunia sebelum berangkat dan 1 jemaah haji Tangerang yang tidak dapat berangkat karena alasan kesehatan.
Meskipun terdapat banyak hambatan, kesempatan untuk menunaikan ibadah haji tetap menjadi hal yang berharga dalam hidup. Seperti dikatakan oleh Hanif, ibadah haji adalah momen yang sangat dinantikan oleh dirinya dan keluarganya.
Artikel Terkait
Kasus Pencurian Sepeda di Stasiun MRT Haji Nawi Jaksel: Polisi Telusuri Jejak Tersangka
Revolusi Rencana Haji Tahun Depan: Kemenag Berikan Desain Ulang Skenario Penyelenggaraan yang Menarik
Lebih dari 120 Ribu Jemaah Haji Indonesia Kembali ke Tanah Air, Sisanya Innalillahi !
Haji Sekali Seumur Hidup? Usulan Menko PMK Timbulkan Pro dan Kontra
Skema Adil Dana Haji: Meningkatnya Tantangan dan Peluang