catatanfakta.com - Hamas meminta Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) memediasi perdamaian di Palestina setelah adanya pembantaian warga Palestina di Gaza dengan motif genosida.
Permintaan ini disampaikan ketika Jusuf Kalla bertemu dengan delegasi Hamas Palestina yang dipimpin oleh Pejabat Biro Politik dan Wakil Kepala Urusan Internasional Hamas, Dr. Bassem Naim.
Diskusi antara JK dan pihak Hamas berlangsung selama kurang lebih 3 jam di sebuah wilayah di luar kota Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (5/5/2024) malam.
Baca Juga: Lee Young-ae berdonasi Rp599 Juta Untuk Anak -Anak Terdampak Konflik Israel vs Hamas
Delegasi JK, Hamid Awaludin merincikan dalam keterangan pers, "Pihak-pihak yang bertikai meminta Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla untuk bisa memediasi kedua belah pihak agar mengakhiri kekerasan yang terjadi beberapa bulan belakangan ini."
Pihak Palestina memberikan keterangan, dunia sudah mengutuk tindakan kejam Israel tersebut, kecuali Amerika Serikat. Dalam pertemuan tersebut, pihak Palestina membeberkan adanya pembantaian warga Palestina di Gaza dengan motif genosida.
Perlu diketahui bahwa pelecehan genosida adalah tindakan yang dilakukan oleh suatu kelompok untuk menghancurkan atau memusnahkan suku bangsa atau kelompok tertentu.
Baca Juga: Masjid Al-Aqsa, Kendali Suci Yerusalem yang Diperebutkan oleh Israel dan Yordania
Menurut sumber yang terpercaya, inisiasi pertemuan tersebut dibuka oleh Pimpinan Hamas yang mengontak mantan Menteri Hukum dan Hamid berupaya mengatur supaya JK bisa bertemu dan berdiskusi dengan pihak Palestina. Diskusi dengan pihak Hamas tersebut terbagi selama kurang lebih 3 jam.
Hamid Awaludin juga menyatakan, upaya untuk mengakhiri konflik secara permanen antara Israel dan Palestina sudah dilakukan oleh JK bersama tim sekitar Juli dan pertengahan Oktober 2023 lalu. Namun pembicaraan sempat terhenti setelah terjadinya serangan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
JK telah memperlihatkan dukungan penuh terhadap upaya perdamaian di sekitar Timur Tengah dan khususnya antara Israel dan Palestina. Ia selalu mendorong kedamaian di antara keduanya melalui dialog dan negosiasi.
Baca Juga: MUI Larang Penggunaan Produk Israel: Boikot Kurma dan Produk Lainnya untuk Dukung Palestina
Indonesia telah lama menjadi negara yang bersikap netral terkait konflik Israel dan Palestina dan secara konsisten mendukung perdamaian melalui kepentingan baik kedua belah pihak.
Hamas, sebagai gerakan politik dan militer Palestina, telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007. Hal ini sebagai hasil dari perang saudara dengan Fatah, kelompok politik Palestina dari Yasser Arafat, selama satu setengah tahun untuk memerintah di wilayah otonom.
Artikel Terkait
Dukung Palestina dengan Boikot Produk Israel: Antara Solidaritas dan Dampak Ketenagakerjaan
Konflik Mematikan: Bentrok Antara Ormas Adat dan Massa Pro Palestina di Bitung, Sulawesi Utara
Prabowo Subianto Mengirimkan Kapal RS TNI ke Palestina: Selebritis Raffi Nagita dan Happy Asmara Saksikan Momen Kemanusiaan Spektakuler!
Tragedi Memilukan di Gaza: Lebih dari 100 Warga Palestina Tewas, 760 Luka-luka Akibat Tembakan Israel
Masjid di New York Serukan Boikot Pejabat Anti Palestina saat Ramadan