Catatanfakta.com - Idul Fitri adalah momen istimewa yang selalu dinantikan setiap tahun oleh umat Muslim di Indonesia.
Takbiran Idul Fitri menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi menyambut hari raya ini.
Kegiatan takbiran biasanya diisi dengan mengumandangkan takbir mulai malam hari tepat sebelum Idul Fitri atau Lebaran.
Dikutip dari situs Kementerian Agama (Kemenag) RI, takbir Idul Fitri sunahnya dimulai sejak tenggelamnya matahari pada malam 1 Syawal sampai takbiratul Ihramnya imam salat Id bagi yang berjamaah, atau takbiratul Ihramnya mushalli sendiri bagi yang salat sendirian.
Baca Juga: Heboh! Ledakan Misterius di Tol Japek Km 58, Kecelakaan Mengerikan Libatkan Tiga Kendaraan
Takbir Idul Fitri bisa dikumandangkan di mana saja, di rumah, jalan, masjid, pasar, atau tempat lainnya.
Berdasarkan informasi tersebut, umat Muslim dapat memulai takbiran Idul Fitri pada malam hari menjelang lebaran.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengumandangkan takbir setelah shalat, baik itu shalat fardu atau sunah.
Baca Juga: Satu Kalender Islam Global: Idul Fitri 2024 Kesamaan dan Mengabiskan Perbedaan
Takbir Idul Fitri dibagi menjadi dua jenis, yakni muqayyad dan mursal. Takbir muqayyad dilakukan setelah salat, sedangkan takbir mursal bisa dilakukan setiap saat.
Mengutip sumber dari NU Online, terdapat beberapa bacaan takbir Idul Fitri yang dapat diikuti saat menyambut hari raya ini.
Bacaan takbir dilafalkan sebanyak tiga kali dengan lafal sebagai berikut: "Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar".
Baca Juga: Tarawih Sampai Tanggal Berapa? - Menjaga Keutamaan Ibadah di Bulan Ramadhan
Selain itu, bacaan zikir lain seperti "La ilaha illallahu, wallahu akbar" atau "Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illallahu, Allahu akbar, wa lillahil hamd" juga bisa menjadi pilihan.
Artikel Terkait
Pemkot Depok Larang ASN Gunakan Kendaraan Dinas untuk Mudik Lebaran
Polisi Terapkan Ganjil Genap di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Kalikangkung Selama Mudik Lebaran 2024