Catatanfakta.com - Sebagian besar wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah, dilanda banjir dan tanah longsor sejak Rabu (14/3) kemarin.
Bencana alam tersebut dipicu oleh hujan deras yang terus menerus mengguyur kota tersebut dari siang hingga malam hari.
Longsor tercatat terjadi di 10 lokasi, termasuk di Jalan Srikaton barat RT 2 RW 6 Kelurahan Purwoyoso, Jalan Gombel Lama RT 5 RW 5 Kelurahan Tinjomoyo, serta sejumlah titik lainnya.
Baca Juga: Hukum Menyikat Gigi di Siang Hari saat Berpuasa, Penjelasan dari Ustadz Abdul Somad
Sementara itu, banjir telah merendam 10 titik wilayah Kota Semarang dengan tinggi muka air bervariasi antara 15 hingga 80 sentimeter.
Akibatnya, lalu lintas di sepanjang jalur yang menghubungkan Kota Semarang dengan Demak-Surabaya lumpuh total.
Banyak kendaraan, mulai dari truk hingga mini bus, terjebak dalam genangan banjir.
Baca Juga: Hukum Menyikat Gigi Saat Berpuasa: Apa Ketentuannya?
Wilayah Kota Lama Semarang juga tak luput dari terendamnya air, bahkan mencapai setengah tinggi orang dewasa.
Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang juga meluap, mengarahkan airnya ke pemukiman warga.
Sistem pengendali banjir Kota Semarang mengalami penurunan kapasitas daya tampung akibat hujan yang terus berlanjut.
Baca Juga: Hukum Menyikat Gigi Saat Berpuasa: Apa Ketentuannya?
Pemerintah Kota Semarang telah mendirikan posko darurat di Balai Kota Semarang, Jalan Pemuda.
Di posko tersebut, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang bersama instansi terkait membuka dapur umum untuk menyediakan makanan bagi warga terdampak dan petugas yang terlibat dalam penanganan bencana.
Artikel Terkait
Banjir Melanda Kota Palangkaraya, Lebih dari 17 Ribu Orang dan Ribuan Bangunan Terdampak
Banjir Melanda Kota Palangkaraya: 5.882 KK Terdampak, 195 KK Mengungsi