Perang di Jalur Gaza Membuat Israel Runtuh: Dampak Jangka Pendek dan Panjang Terhadap Keamanan dan Ekonomi, Serta Runtuhnya Semangat Zionisme Dunia

photo author
- Rabu, 6 Maret 2024 | 22:00 WIB
MENANGIS - Wanita tentara Israel (IDF) menangis saat mengetahui rekannya tewas oleh serangan seorang anggota kepolisian Mesir, Mohammad Salah di pinggiran Tel Aviv, Juni 2023.    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Cuma Gaza yang Jadi Puing-puing, Dua Pilar Utama Israel. (Nadya Kamila )
MENANGIS - Wanita tentara Israel (IDF) menangis saat mengetahui rekannya tewas oleh serangan seorang anggota kepolisian Mesir, Mohammad Salah di pinggiran Tel Aviv, Juni 2023. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Cuma Gaza yang Jadi Puing-puing, Dua Pilar Utama Israel. (Nadya Kamila )

 

Catatanfakta.com - Perang di Jalur Gaza tidak hanya meninggalkan kehancuran di wilayah Palestina, tetapi juga meruntuhkan dua pilar utama Israel, yaitu keamanan dan ekonomi.

Analis Palestina, Soltan Al-Ajlouni, menyatakan bahwa dampak perang yang disulut oleh rezim Zionis di Gaza tidak hanya bersifat jangka pendek, melainkan juga jangka panjang.

Menurut Al-Ajlouni, selama perang tersebut, dua pilar penting proyek Zionis Israel mengalami kegagalan.

Baca Juga: Agak Laen Memilih Merilis Adegan di Balik Layar daripada Versi Extended atau Uncut

Keamanan dan ekonomi Israel diklaim mengalami keruntuhan, dan semangat serta keyakinan dalam gerakan Zionisme di dunia disebut telah rusak.

Bahkan, ada indikasi tanda-tanda migrasi balik orang-orang Yahudi dari wilayah pendudukan.

Perang yang dimulai sejak Oktober 2023 melibatkan serangan besar-besaran dari Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan, menargetkan rakyat Palestina yang dianggap tidak berdaya dan tertindas.

Baca Juga: Sandiaga Uno Usai Disalip Singapura untuk Konser Taylor Swift: PelajaranBaca Juga: Sandiaga Uno Usai Disalip Singapura untuk Konser Taylor Swift: Pelajaran

Rezim Israel, yang didirikan pada tahun 1948 dengan dukungan kolonialisme Inggris di tanah Palestina, telah melakukan berbagai rencana pembunuhan massal dengan tujuan genosida terhadap orang-orang Palestina dan pendudukan seluruh tanah mereka.

Analisis tersebut muncul dalam sebuah wawancara dengan saluran satelit Al-Aqsa, di mana Al-Ajlouni menyatakan bahwa sekarang kata "Israel" menjadi sinonim dengan genosida, pelanggaran hukum internasional, kejahatan, dan kekerasan, yang menurutnya, merupakan tanda kemenangan bagi Palestina.

Meskipun fokus banyak tertuju pada kehancuran di Jalur Gaza, analisis Al-Ajlouni menyoroti bahwa Israel juga mengalami konsekuensi serius dalam perang tersebut.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nadya Kamila Alfarisi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X