Ngabuburit: Kebersamaan dan Keceriaan Menyemarakkan Bulan Suci Ramadan

photo author
- Rabu, 31 Januari 2024 | 15:20 WIB
Ngabuburit dan cari kuliner di Jembatan Cinta Wado menjadi pavorit warga, (19/4/2023). (TiNewss.Com/Asep D.)
Ngabuburit dan cari kuliner di Jembatan Cinta Wado menjadi pavorit warga, (19/4/2023). (TiNewss.Com/Asep D.)

Keharmonisan Dalam Menunggu

Ngabuburit mencerminkan keharmonisan dalam menunggu.

Lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga, kegiatan ini menjadi waktu untuk introspeksi diri, memperkuat silaturahmi, dan menggali nilai-nilai kebersamaan yang mendalam.

Terus Berkembang Seiring Waktu

Tradisi ngabuburit terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Baca Juga: 7 Fakta Peran Lee Do Hyun di Film Exhuma, Jadi Dukun Bertato!

Media sosial menjadi sarana untuk berbagi pengalaman ngabuburit secara virtual, menghubungkan orang-orang dari berbagai tempat.

Ini membuktikan bahwa ngabuburit tak hanya lokal, tetapi juga memiliki daya tarik global.

Kesimpulan

Ngabuburit, selain sebagai ritual menunggu berbuka puasa, juga menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Wujud Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat: Kompleks, Ide-ide, dan Produk yang Menginspirasi Generasi

Kebersamaan, keceriaan, dan rasa syukur menjadi esensi ngabuburit, menjadikannya sebagai momen penuh kebahagiaan yang dinanti setiap tahunnya untuk menyemarakkan bulan Ramadan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Neycha Amalia Alfarisi

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X