Berdiri sejak tahun 1912, toko ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Muntilan.
Meski telah lama berdiri, baru belakangan ini sorotan dari buku dan serial Netflix 'Gadis Kretek' mengungkap keberadaan toko ini kepada generasi muda.
Baca Juga: Museum Kretek di Kudus Jadi Magnet Wisatawan: Ditelusuri karena Pesona Film Gadis Kretek
Meskipun kepopuleran toko meningkat secara drastis setelah muncul dalam kisah Gadis Kretek, tetapi kemunculan ini juga membawa perubahan.
Sebuah gerai yang disebut dalam novel sebagai Wajik Week, yang konon berada di seberang toko Nyonya Pang, kini telah digantikan oleh gerai lain.
Meski begitu, kelezatan jajanan dari toko Nyonya Pang tetap tak lekang oleh waktu. Bahkan, antusiasme pembeli begitu tinggi hingga pada sore hari, stok jajanan yang melimpah pagi hari sudah habis terjual.
Baca Juga: Mengupas Gadis Kretek: 6 Perbedaan Mengejutkan Antara Serial Netflix dan Novelnya yang Memikat
Meski begitu, kesetiaan pelanggan terhadap cita rasa yang ditawarkan membuat mereka kembali pada jam-jam terakhir untuk mengamankan stok cemilan malam.
Toko Nyonya Pang, dengan segala keunikannya, telah berhasil mengukir namanya dalam sejarah kuliner Muntilan.
Kehadirannya yang mampu menghadirkan kenangan manis dari masa lalu terus menggoda lidah para pelanggan setianya, menjadikannya sebuah destinasi kuliner yang tak terlupakan di tengah kota Muntilan yang ramai.
Artikel Terkait
Gadis Kretek: Mencari Sosok Jeng Yah Asli di Balik Film Fenomenal
Jeng Yah dari Serial Gadis Kretek Dalam Kehidupan Nyata
Gadis Kretek: Serial Sensasi yang Meroket Hingga 'Merokok' di Puncak Pencarian Google 2023!