Catatanfakta.com - CEO SpaceX, Elon Musk, telah membatalkan rencana untuk membeli Twitter meski prosesnya telah dimulai.
Bahkan, Elon Musk menggugat balik Twitter setelah pihaknya dikenakan tuntutan untuk menyelesaikan transaksi sesuai kesepakatan.
Namun, bos SpaceX dan Tesla tersebut mengatakan bahwa Elon Musk masih bisa menyelesaikan akuisisi dengan satu syarat, yaitu jika Twitter dapat menunjukkan dengan tepat bagaimana perusahaan menghitung jumlah akun spam atau bot di platformnya.
Baca Juga: Elon Musk Sumbangkan Keuntungan X Corp ke Rumah Sakit di Gaza dan Israel
"Jika Twitter menggunakan metode pengambilan sampel 100 akun dan (menjelaskan) bagaimana mereka dikonfirmasi sebagai akun asli, kesepakatan seharusnya dilanjutkan sesuai persyaratan," kata Musk melalui akun Twitter pribadinya di @elonmusk, saat merespons tweet dari ahli data Andrea Stroppa.
"Namun, jika pengajuan SEC mereka secara materi salah, maka (kesepakatan) tidak akan berlanjut," lanjut Musk.
Jumlah akun spam di Twitter sendiri telah menjadi perhatian Elon Musk sejak mengungkapkan rencana untuk membeli Twitter.
Baca Juga: Kegagalan Eksplosif dalam Uji Penerbangan Kapal Luar Angkasa SpaceX
Hal ini juga yang membuatnya mundur dari niat awalnya untuk menyelesaikan pembelian.
Musk meyakini jumlah akun spam di Twitter berkali-kali lipat, bahkan sampai 20 persen, lebih banyak daripada jumlah yang diungkapkan perusahaan.
Sementara menurut Twitter, jumlah akun spam ini kurang dari 5 persen dari total pengguna.
Selain itu, Musk juga mengklaim bahwa Twitter tidak memiliki 238 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi (monetizable daily active users/mDAU).
Artikel Terkait
Tokopedia Bergabung dengan TikTok Shop untuk Buka Perusahaan Patungan, Telah Melakukan Pilot Project dengan Instagram
TikTok Shop Dapat Izin Ecommerce dan Bersiap untuk Kembali Buka di Indonesia
TikTok Shop Bersiap Comeback, Tandai Kembalinya Era E-Commerce yang Dinanti Konsumen
WhatsApp Siap Rilis Fitur Username Baru: Komunikasi Lebih Privat dan Efisien!
Kemitraan TikTok dan Tokopedia: Kembalinya TikTok Shop ke Indonesia dan Peluang Bisnis E-Commerce yang Semakin Besar