Catatanfakat.com - Kesepian telah menjadi ancaman kesehatan global yang mendesak menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dampak kematian karena kesepian setara dengan merokok 15 batang sehari.
Pasca pandemi Covid-19, ketidakaktifan ekonomi dan sosial meningkatkan tingkat kesepian, sementara kesadaran pada pentingnya masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh kesepian juga semakin berpengaruh.
WHO telah membentuk komisi internasional lainnya untuk mengatasi kesepian ini, dengan keempat menteri dan tujuh aktivis dari bidang kesehatan global. Komisi untuk Hubungan Sosial akan berjalan selama tiga tahun dan dipimpin oleh ahli bedah umum AS, Vivek Murthy, dan utusan pemuda Uni Afrika, Chido Mpemba.
Baca Juga: Konser Taylor Swift di Brasil Ditunda Akibat Suhu Ekstrem dan Kematian 1 Fan
Menurut Mpemba, "Isolasi sosial tidak mengenal usia dan batasan," karena masalah ini tidak berhenti di negara-negara maju, tetapi juga tersebar di seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia.
Kesepian ini menjelajahi batas negara dan menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang mempengaruhi setiap aspek kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan.
Kata Murthy, risiko kesehatan akibat kesepian sama buruknya dengan merokok hingga 15 batang sehari. Bahkan, kesepian dapat lebih berbahaya dibandingkan dengan risiko yang terkait dengan obesitas serta kurangnya aktivitas fisik.
Baca Juga: The Crown Season 6 Part 1: Sekilas Peristiwa Sebelum Kematian Tragis Putri Diana
Tantangan kesepian juga dirasakan oleh generasi muda, termasuk remaja. Angka menunjukkan bahwa antara 5% hingga 15% remaja mengalami kesepian, di mana saat ini di Afrika, tingkat kesepian remaja meningkat hingga 12,7% dibandingkan dengan tingkat kesepian remaja sebesar 5,3% di Eropa.
Kesepian dapat menyebabkan dampak ekonomi yang buruk, misalnya, remaja yang mengalami kesepian di sekolah lebih mungkin untuk drop out dan merasa terputus dan tidak didukung dalam pekerjaannya.
Penanganan kesepian menjadi permasalahan yang sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat.
Baca Juga: Kabar tragis kematian seekor komodo berukuran kecil setelah diselundupkan di Labuan Bajo
WHO bersama dengan menteri kesehatan, para ahli, dan aktivis, bekerja untuk meminimalkan kesepian di Indonesia serta di seluruh dunia untuk menciptakan suatu masyarakat yang sehat dan sejahtera. Semua pihak harus bekerja sama untuk mencapai tujuan kesejahteraan ini.
Artikel Terkait
Misteri Penembakan di Bogor: Polri Selidiki Kematian Bripda IDF yang Tertembak oleh Rekan
Kepala SMPN 1 Ciambar Ditangkap sebagai Tersangka Kasus Kematian Siswa saat MPLS
Berikut Profile Anak Anggota DPR Diduga Terlibat dalam Kematian Pacar di Klub Karaoke !!!
Tragisnya Nasib Dini Sera Afrianti: Kisah Toxic Relationship yang Berujung Kematian
Kisah Tragis di Balik Kematian Dini Sera Afrianti: Motif Sakit Hati Membongkar Rahasia Cekcok