Jakarta, Catatanfakta.com - Generasi muda DKI Jakarta telah membuktikan keunggulan mereka dalam bidang bahasa di tingkat nasional.
Pada Jumat, 29 September 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar acara Malam Penganugerahan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2023 di Jakarta.
Dalam acara tersebut, DKI Jakarta meraih penghargaan sebagai Terbaik I Duta Bahasa Tingkat Nasional 2023.
Baca Juga: Bermain Sambil Belajar: Aplikasi Gim Among Us dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Muhammad Rifai Hasbi dan Dina Azza Nuraqila, dua wakil DKI Jakarta, muncul sebagai pemenang dalam kompetisi ini. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memelihara dan mempromosikan bahasa Indonesia di tengah kemajuan bahasa asing.
Pemilihan Duta Bahasa, mulai dari tingkat provinsi hingga nasional, merupakan langkah untuk membangun identitas positif generasi muda dalam penggunaan bahasa.
"Apa yang kami lakukan tahun ini adalah menggandeng Duta Bahasa, baik di tingkat nasional maupun provinsi, untuk memberdayakan masyarakat dan membina aktivis bahasa di sekolah," ujar Aminudin Aziz.
Baca Juga: Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Sejak tahun 2006, Badan Bahasa telah menyelenggarakan pemilihan Duta Bahasa untuk menyiapkan generasi muda yang kompeten dalam menerjemahkan dan mempromosikan bahasa Indonesia sesuai dengan perubahan zaman.
Tahun ini, kompetisi tersebut melibatkan 62 peserta (31 pasangan duta bahasa) dari 31 provinsi, yang mengikuti tahap pembekalan daring dan final secara tatap muka.
Selama tahap pembekalan, para peserta menerima materi tentang kebijakan bahasa dan sastra, peran Duta Bahasa dalam menjalankan program Badan Bahasa, pentingnya bahasa Indonesia dalam berbagai konteks, pelestarian bahasa daerah, dan peningkatan peran bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Baca Juga: Bisnis Internasional di Era Digital: Tantangan dan Peluang
Materi lainnya mencakup keterampilan berbicara di depan umum, penulisan artikel bahasa dan sastra, serta pembuatan konten bahasa dan sastra di media sosial.
Selepas pembekalan, peserta kemudian mengikuti serangkaian penilaian, termasuk kemampuan berbicara di depan umum, penguasaan bahasa asing, presentasi laporan kebahasaan dan sastra, kepribadian dan aspek psikologi, seni budaya, konten bahasa dan sastra, serta artikel bahasa dan sastra.
Artikel Terkait
Peran Penting UUD 1945 dalam Sistem Hukum Indonesia
Inovasi Pendidikan: Pendekatan Revolusioner dalam Pendidikan Pancasila
Berita Viral: Rudy Gunawan, Buronan Penjahat Kerah Putih Terkenal, Akhirnya Ditangkap Setelah 3 Tahun
Inovasi dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Menyelami Makna Mendalamnya
Pendidikan Pancasila: Menggali Kearifan Budaya Bangsa