Sedangkan solidaritas organik terjadi dalam masyarakat modern di mana individu-individu memiliki spesialisasi tugas yang berbeda-beda.
Durkheim juga mengkaji tentang anomie, yaitu ketidakstabilan sosial yang terjadi ketika individu-individu kehilangan panduan moral.
Baca Juga: Menyusuri Kiat Sukses Manajemen Risiko Teknologi Informasi di Era Digital
**3. Interaksionisme Simbolik oleh George Herbert Mead**
George Herbert Mead adalah salah satu pendiri aliran interaksionisme simbolik.
Menurut Mead, individu membentuk identitas sosial mereka melalui interaksi dengan orang lain dan makna yang mereka berikan pada simbol-simbol sosial.
Ia mengembangkan konsep self (diri), yang terbagi menjadi self yang saya (self-concept) dan self yang saya lainkan (self as an object).
Mead juga mengemukakan konsep peran dan peran yang diharapkan (role-taking), yang menggambarkan bagaimana individu memahami perspektif orang lain dalam interaksi sosial.
Baca Juga: Perspektif Fungsional dalam Kehidupan Sehari-hari: Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
**4. Teori Rasionalisasi oleh Max Weber**
Max Weber adalah seorang sosiolog Jerman yang mengembangkan teori rasionalisasi.
Ia menekankan pentingnya pemahaman tentang bagaimana rasionalisasi dan bürokratisasi memengaruhi masyarakat modern.
Weber juga memperkenalkan konsep tindakan sosial yang dibedakan menjadi tindakan tradisional, tindakan afektif, tindakan rasional, dan tindakan nilai.
Ia menganggap tindakan sosial sebagai kunci untuk memahami perilaku manusia dalam masyarakat.
Baca Juga: Manajemen Pengadaan dan Investasi Teknologi Informasi: Kunci Sukses Perusahaan di Era Digital
Artikel Terkait
Perencanaan Sumber Daya Perusahaan: Kunci Kesuksesan dalam Bisnis Modern
Manajemen Proyek Teknologi Informasi: Memahami Pentingnya Kunci Keberhasilan
Kementerian Agama RI Rilis Regulasi Inpassing Guru Madrasah 2023