Presiden Jokowi Ajak Dialog untuk Menyelesaikan Konflik di Pulau Rempang, Batam

photo author
- Selasa, 12 September 2023 | 19:05 WIB
Sengketa Pulau Rempang kembali memanas setelah demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Melayu-Busurnusa.com
Sengketa Pulau Rempang kembali memanas setelah demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Melayu-Busurnusa.com

Catatanfakta.com - Presiden Joko Widodo telah memberikan pernyataan terkait bentrokan yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, yang memiliki kaitan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi mengakui bahwa masalah tersebut berasal dari komunikasi yang kurang baik antara pemerintah dan warga setempat.

Bentrokan ini menjadi sorotan setelah video viral menunjukkan anak-anak sekolah harus dilarikan ke fasilitas kesehatan akibat tembakan gas air mata dari pihak keamanan.

Baca Juga: Kampung Moderasi Beragama: Desa Kain Golong Aceh Singkil Jadi Teladan

Namun, Presiden Jokowi telah memerintahkan langkah-langkah konkret untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi bersama dengan masyarakat Pulau Rempang.

Presiden Jokowi berbicara di Pasar Kranggot, Cilegon, dan mengungkapkan pandangannya terkait permasalahan ini, "Ya, itu adalah bentuk komunikasi yang kurang baik. Kalau warga diajak bicara dan diberikan solusi, karena di sana sebenarnya sudah ada kesepakatan."

Beliau juga menekankan bahwa sebelumnya telah ada kesepakatan mengenai ganti rugi yang akan diberikan kepada warga setempat.

Baca Juga: Kemenag Papua Lepas 73 Mahasiswa Penerima Beasiswa Afirmasi, Harapan Baru untuk Papua

Menurut kesepakatan tersebut, warga akan mendapatkan ganti lahan seluas 500 meter persegi dengan bangunan tipe 45.

Meskipun kesepakatan ini sudah ada, penyampaian kebijakan tersebut kepada warga tidak berjalan dengan baik, yang menjadi sumber ketidakpuasan.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengutus Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, untuk mengatasi situasi ini.

Baca Juga: EDISTA: Inspirasi Kepedulian Siswi MAN 4 Jakarta terhadap Penyandang Disabilitas

Presiden menyatakan, "Saya kira Menteri Bahlil mungkin akan pergi ke sana dalam waktu dekat untuk memberikan penjelasan tentang masalah tersebut."

Tokoh masyarakat Pulau Rempang, Khazaini KS, menegaskan bahwa tidak ada ganti rugi yang diterima dari Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wafa Lutfiah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X