Catatanfakta.com - Musim kemarau telah tiba di Indonesia sejak bulan lalu, dan diprediksi akan melanda mayoritas wilayah pada bulan Mei mendatang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah meramalkan bahwa Indonesia bagian selatan akan mengalami peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba pada Maret hingga April.
"Pada bulan Maret hingga April, wilayah tersebut akan memasuki periode peralihan musim," ungkap Kepala BMKG, Dwikora Karnawati, dalam siaran pers pada Minggu (25/2).
Baca Juga: BMKG Prediksi Jabodetabek Masih Basah Awal Puasa 2024
BMKG juga menyebutkan bahwa puncak musim hujan sudah berlalu di berbagai wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan yang lebih dekat dengan Benua Australia, yang menjadi sumber Angin Monsun Australia pembawa udara kering.
"Berdasarkan analisis dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG, puncak musim hujan telah berlalu di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di bagian Selatan Indonesia," kata Dwikorita.
Pada bulan Maret, BMKG memproyeksikan penurunan drastis curah hujan di beberapa wilayah, dengan hanya 36 Zona Musim (ZOM) atau 5,15 persen yang mengalami puncak musim hujan.
Baca Juga: Banjir Ancam Jawa di Awal Ramadhan, Bandung Hingga Surabaya Rawan
Wilayah-wilayah tersebut antara lain Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Fachri Radjab, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, menyatakan bahwa beberapa wilayah Indonesia sudah memasuki periode kemarau, terutama di Aceh, Riau, dan Sumatra Utara bagian Timur.
"Kami memasuki periode puncak musim hujan 2024 pada bulan Januari dan Februari. Namun, ada beberapa wilayah yang sudah memasuki periode kemarau, seperti di Aceh, Riau, dan Sumatra Utara bagian Timur," kata Fachri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2024.
Menurut Fachri, transisi ke musim kemarau secara umum akan terjadi pada bulan Mei, dengan puncak musim kemarau di Tanah Air diperkirakan pada Juli hingga Agustus.