catatanfakta.com - Viral video beredar beberapa hari lalu, sebuah insiden di Puskesmas Leuwisadeng, Bogor, mengejutkan masyarakat. Sebagian warga setempat melihat sekelompok orang yang mengamuk dan meluapkan kemarahannya di Puskesmas tersebut.
Video yang beredar menunjukkan kemarahan kepada pihak puskesmas dengan nada tinggi. Pihak kepolisian kemudian memeriksa insiden tersebut dam memintai keterangan dari beberapa saksi mata.
Polisi berhasil mengungkap bahwa salah seorang RW bernama Hari (50) merupakan pelaku di balik insiden tersebut.
Hari awalnya datang ke Puskesmas Leuwisadeng dengan tujuan mencari pengobatan medis dan melakukan tes laboratorium. Namun, ia kemudian dilayani dan hasil laboratorium memerlukan waktu yang lebih lama sehingga ia memilih pergi ke RSUD Leuwiliang.
Beberapa jam kemudian, Hari kembali ke Puskesmas Leuwisadeng bersama dengan beberapa anggota Ormas Badan Pembinaan dan Pelindungan Keluarga Berencana (BPPKB) dan membawa sebilah golok. Dia marah-marah ke tim medis di IGD, namun kemudian dibawa pulang oleh Ormas BPPKB.
Pihak kepolisian kemudian meminta beberapa narasumber untuk menjelaskan insiden tersebut. Terungkap bahwa Hari untuk mendapatkan penanganan medis dan dilakukan tes laboratorium untuk memastikan penyakit yang ia derita.
Baca Juga: Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Membantu Pembayaran Biaya Rumah Sakit Ibu Tyas Mirasih
Namun, karena agak lama menunggu hasil laboratorium, Hari kemudian pergi ke RSUD Leuwiliang, dimana tujuannya kurang jelas.
Menanggapi insiden tersebut, Kompol Agus Supriyanto Kapolsek Leuwiliang menyampaikan bahwa kejadian seperti ini sangat tidak diinginkan dan tidak boleh terjadi.
Walhasil pihak kepolisian melakukan penahanan dikarenakan pelaku telah melakukan pengancaman terhadap pihak puskesmas leuwisadeng dan terbukti membawa senjata tajam jejis golok yang sudah kita amankan berikut barang bukti yang ada pada pelaku.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, 4 Korban Dibawa ke Rumah Sakit
Situasi saat ini kadang-kadang membuat kesulitan dan kekhawatiran, serta mendorong orang-orang menjadi emosional. Namun, kesehatan dan keselamatan orang sangat penting. Keberadaan Puskesmas dan tenaga kesehatan mereka sangat penting dalam melindungi kesehatan umum.
Pihak berwenang, termasuk dinas kesehatan dan kepolisian, perlu melakukan evaluasi, supervisi, dan pengawasan yang ketat agar kasus serupa tidak terjadi lagi.