Catatanfakta.com - Belum lama ini, kabar keretakan rumah tangga pasangan artis Ruben Onsu dan Sarwendah menjadi sorotan publik. Ruben Onsu, dikabarkan telah mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 9 Juni 2024 melalui kuasa hukumnya, Minola Sebayang.
Tentu saja, kabar ini menjadi berita yang sangat mengejutkan bagi banyak orang yang menganggap pasangan ini sebagai salah satu ikon kehidupan rumah tangga yang harmonis di industri hiburan Tanah Air.
Meski ada berbagai spekulasi menyangkut alasan pasti dari gugatan cerai ini, psikologi mungkin mampu menjelaskan sedikit tentang kondisi perasaan dan emosi seseorang yang mengalami perceraian.
Baca Juga: Sebelum Ajukan Gugatan Cerai, Ruben Onsu dan Sarwendah Sempat Cekcok?
Unggahan terakhir Ruben Onsu di Instagram, meskipun tengah menuai kontroversi, sepertinya mencerminkan bagaimana orang benar-benar merespon ketika ia berada pada titik rendah kehidupan pribadi dan rumah tangganya.
"Tidak ada yang menyakitimu selain pikiranmu sendiri."
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa pikiran negatif dan sikap pesimis bisa memengaruhi kondisi mental dan emosional seseorang.
Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pikiran itu sangat kuat, dan apa yang diucapkan atau dipikirkan seseorang bisa memengaruhi perasaan dan tindakan sehari-harinya.
Dalam situs kesehatan, Medical News Today, ditegaskan bahwa "jika pikiran Anda gelap, maka pandangan akan seluruh aspek kehidupan Anda pun bisa menjadi kelam."
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk selalu berusaha menjaga pikiran dan hati agar selalu positif dan terhindar dari pikiran-pikiran buruk yang bisa merusak kesehatan mental dan fisik.
Baca Juga: Yamaha NMAX Turbo: Performa Baru dengan Teknologi Continuously Variable Transmission
"Tidak ada yang membatasimu selain pikiranmu sendiri yang terbatas."
Pikiran juga bisa memengaruhi tindakan seseorang, baik itu untuk tumbuh dan berkembang atau untuk berhenti dan menyerah.
Ruben Onsu mungkin melalui proses yang sama dimana ia harus mengatasi pikiran-pikiran buruk yang ada pada dirinya dan memperbaiki kualitas pikirannya agar bisa membuat keputusan yang lebih baik.
Artikel Terkait
Gandeng BI, BWI, BAZNAS, dan BPN, Kemenag Wujudkan Data Tunggal Akurat Zakat dan Wakaf
Garuda Menyerang! Ketua DPRD Bogor yakin Indonesia Menang Lawan Filipina