Sipnosis Film Horor MUNKAR: Menghadirkan Kisah Hantu Herlina dari Urban Legend Lamongan yang Fenomenal!

Dilansir dari poster "MUNKAR" yang diunggah di akun Instagram @mdpictures_official, film ini mengisahkan tentang seorang gadis bernama Herlina yang memiliki kepribadian yang unik.

Herlina sering menjadi korban intimidasi oleh teman-temannya di pondok pesantren. Namun, yang menarik, ia justru terlihat tertawa meski sering dirundung.

Baca Juga: Horor dan Penuh Misteri! Film 'Vina Sebelum 7 Hari' Rampung Syuting, Tanggal Rilis Terungkap

Suatu hari, ketika pengurus pesantren melakukan penggeledahan, cincin istri Kyai yang hilang ditemukan di tas Herlina.

Herlina, yang ingin menghindari hukuman, memutuskan untuk kabur.

Namun, nasib berkata lain, ia malah menemui ajal setelah ditabrak mobil. Keanehan terjadi ketika sosok Herlina muncul kembali keesokan harinya dan mulai meneror para santri di pondok pesantren.

Baca Juga: Munkar: Film Horor Kontroversial yang Mengguncang Netizen, Benarkah Menyentuh Batas Etika

Adhisty Zara bukan satu-satunya yang tampil dalam film ini. Ratu Sofya, yang dikenal dari perannya di sinetron "DARI JENDELA SMP (DJS)", memerankan tokoh Herlina yang menghantui pesantren. Saskia Chadwick, juga dikenal dari DJS, ikut berperan sebagai santriwati.

Tak hanya itu, ada beberapa aktris muda lainnya seperti Kaneishia Yusuf, Khadijah Aruma, Elma Theana, serta beberapa aktor senior seperti Tio Pakusadewo, Ayu Hastari, Miqdad Addausy, Husein Al Athas, Vonny Anggraini, dan Santana Sartana yang turut memeriahkan film ini.

Namun, tidak hanya kehebatan film yang jadi sorotan. Sejak poster dirilis pada Senin 18 Desember 2023 di Instagram @munkarfilm, film ini telah menuai kritik.

Baca Juga: MUNKAR: Adhisty Zara Pimpin Teror Urban Legend Herlina dalam Film Horor MD Pictures

Beberapa netizen menganggap bahwa latar belakang cerita yang berhubungan dengan pesantren dan dekat dengan praktik ibadah, terutama salat, dapat membuat penonton merasa takut atau terganggu dalam beribadah.

Sejumlah netizen mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap dampak film ini terhadap keimanan dan ibadah, menyebutnya sebagai propaganda anti-sholat.

Kontroversi ini semakin memanas dan menjadi topik perbincangan di berbagai platform media sosial.