Label Jennie Disebut Kacaukan Kontrak Individu BLACKPINK Dengan YG Oleh Media Korea

Catatanfakta.com - Jennie BLACKPINK, salah satu member terkemuka dari girl group paling populer, baru-baru ini membuat gebrakan dengan mengumumkan pendirian label pribadinya bernama OA (ODDATELIER).

Namun, keputusan tersebut rupanya menuai kontroversi dan kekhawatiran, terutama terkait kontrak individu antara BLACKPINK dan agensi mereka, YG Entertainment.

Menurut laporan terbaru dari media Korea, outlet berita Business Post secara khusus mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap kegagalan kontrak individu BLACKPINK dengan YG Entertainment.

Baca Juga: TWS Boy Grup Baru Pledis Dituding Plagiat, Slogan Mirip dengan ENHYPEN

Mereka menyebutkan bahwa langkah Jennie mendirikan label pribadi telah memberikan dampak negatif pada upaya YG Entertainment untuk menjalin kontrak eksklusif dengan setiap anggota BLACKPINK.

Pada 26 Desember, berdasarkan informasi dari industri hiburan, Business Post menyatakan bahwa pendirian label oleh Jennie telah melemahkan usaha YG Entertainment dalam mencapai kesepakatan kontrak individu eksklusif dengan para anggota BLACKPINK.

Outlet tersebut bahkan berspekulasi bahwa Lisa dan Jisoo juga mungkin akan mengikuti jejak Jennie dengan mendirikan agensi mereka sendiri di masa depan.

Baca Juga: V BTS, Si Makan dengan Gaya, Menjadi Sorotan di Kamp Militer!

Spekulasi ini telah menimbulkan ketidakpastian mengenai efektivitas kontrak YG Entertainment dengan BLACKPINK untuk aktivitas grup.

Mengingat BLACKPINK menjadi salah satu aset terbesar YG Entertainment, dengan memberikan kontribusi signifikan pada pendapatan agensi tersebut, situasi ini memunculkan kekhawatiran serius.

Menurut Kim Hyeon Yong, seorang peneliti di Hyundai Motor Securities, "Dalam kasus kontrak individu dengan minimal 3 member, pendapatan YG terkait dengan BLACKPINK akan dipertahankan pada 70-80%.

Baca Juga: TWS Boy Grup Baru Pledis Dituding Plagiat, Slogan Mirip dengan ENHYPEN

Namun, jika kurang dari 3 member yang memperbarui, pendapatan akan turun tajam hingga di bawah 50%."