catatanfakta.com - Java Jazz Festival yang bertempat di JIExpo Kemayoran, Jakarta telah dimulai sejak Jumat dan akan berlangsung selama 3 hari, yaitu pada tanggal 24 hingga 26 Mei 2024.
Selain menawarkan sajian musik jazz dari deretan musisi ternama, festival ini menawarkan pengunjung pengalaman baru dengan adanya booth dari Kementarian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menghadirkan photobooth dengan konsep unik, di mana pengunjung dapat berfoto dengan beberapa satwa endemik asli Indonesia dalam bentuk virtual atau augmented reality (AR).
Ada enam jenis satwa yang ditampilkan, sebagian besar adalah satwa-satwa yang dilindungi, seperti gajah dan harimau sumatera, badak cula satu, komodo, burung julang emas, dan lainnya. Semua hewan tersebut diilustrasikan semirip mungkin dengan aslinya.
Baca Juga: PEMBUKAAN JAZZ GUNUNG BROMO DIMERIAHKAN MUSISI ASAL PERANCIS JEREMIE TERNOY TRIO
Melalui pengalaman ini, masyarakat dapat belajar mengenal keanekaragaman satwa ikonik dari Nusantara dan meningkatkan kesadaran tentang satwa yang perlu dilindungi.
Selain itu, masyarakat juga diajak untuk berpetualang mengunjungi taman-taman nasional yang tersebar dari ujung Sumatera sampai Papua yang dipromosikan pada Booth KLHK.
Taman nasional yang dihadirkan seperti Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan taman nasional terbesar di Pulau Sumatera, karena melintasi 4 provinsi, yaitu Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
Baca Juga: Festival Lagu Laguan 2024: Meriahnya Musik dalam Konsep Hutan Tropis
Ada pula Taman Nasional Kayan Mentarang di Kalimantan dan di Sulawesi, pengunjung dapat menemukan Taman Wisata Aketajawe Lolobata, serta ada Taman Wisata Wasur di Bumi Papua.
Hanna, salah satu pengunjung dari Cibubur menyambut baik photobooth yang disediakan KLHK di Java Jazz tahun ini. Menurutnya, photobooth bisa membantu pengunjung untuk membayangkan bentuk asli dari satwa-satwa yang ada di Indonesia. Masyarakat mempercayai bahwa pengalaman seperti ini dapat memberikan edukasi.
Bahkan, gerakan ini dapat merangsang masyarakat Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mempromosikan transportasi ramah lingkungan.
Baca Juga: Zayn Malik Segera Gebrak Dunia Musik dengan Album 'Room Under the Stars' pada 17 Mei 2024
Di samping pengalaman unik tersebut, KLHK juga menyediakan fitur kalkulator untuk menghitung jejak karbon. Tujuannya adalah untuk meningkatkan awareness akan pentingnya mengurangi emisi karbon.
Caranya cukup mudah, hanya perlu men-scan barcode yang tersedia, dan mengisi lokasi tempat tinggal. Selanjutnya, pengunjung akan melihat perkiraan jarak tempuh, serta berapa emisi karbon yang dihasilkan.
Artikel Terkait
Mezzaluna, Bintang Muda Musik Indonesia, Bocorkan Rahasia Sukses: Menjauh dari Bayang-Bayang Sang Ayah
Ariel NOAH Mengumumkan Hiatu Dunia Musik : Strategi dan Persiapan Liburan Panjang Tahun 2024
TVXQ Meriahkan Industri Musik dengan Album Baru dan Kolaborasi Melejit di MAMA Awards 2023
Kolaborasi Hebat Antara Putri Ariani dan Alan Walker: Proyek Musik Penuh Kejutan Akan Dirilis pada Januari 2024
Hyorin Eks SISTAR Bangkrut Usai 6 Tahun Menjalankan Agensi Musik Pribadinya