informasi

Tren Menu Diet Viral di Media Sosial — Mana yang Sebenarnya Sehat?

Kamis, 14 Agustus 2025 | 14:00 WIB
Ilustrasi tips cara menahan lapar saat diet yang dijamin nggak bakal gagal. (Pexels.com/Lisa from Pexels)

 

Catatanfakta.com -, Media sosial saat ini menjadi pusat informasi sekaligus tren, termasuk soal pola makan. Dari smoothies hijau hingga diet keto dan intermittent fasting, berbagai menu diet viral terus muncul dan menarik perhatian netizen. Namun, apakah semua tren diet ini benar-benar aman dan menyehatkan?

Diet Viral: Antara Fakta dan Fiksi

Beberapa menu diet menjadi hits karena klaim cepat menurunkan berat badan atau meningkatkan energi. Misalnya, smoothie bowl yang penuh warna atau diet jus detoks. Namun, banyak ahli gizi menekankan bahwa popularitas di media sosial tidak selalu berarti aman secara kesehatan.

Baca Juga: Bukan Cuma Pati, Ini Daftar Daerah yang Naikkan PBB hingga 1.000% dan Picu Protes Warga

“Seringkali, diet viral hanya menonjolkan hasil instan, tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi jangka panjang,” ujar Dr. Ratna Wijaya, pakar gizi dari Universitas Indonesia.

Risiko Diet Viral

Kebanyakan tren diet di media sosial memiliki risiko tersembunyi:

  • Kekurangan nutrisi: Beberapa diet ekstrem mengurangi kalori drastis atau menghilangkan kelompok makanan tertentu, seperti karbohidrat atau lemak sehat.

  • Efek yo-yo: Penurunan berat badan cepat sering disusul kenaikan berat badan kembali setelah diet dihentikan.

  • Gangguan kesehatan jangka panjang: Diet tidak seimbang dapat memicu masalah metabolisme, gangguan pencernaan, atau penurunan energi.

Baca Juga: Protes Kenaikan Pajak, Warga Jombang Bayar PBB dengan Galon Penuh Koin

Menu Diet yang Terbukti Sehat

Meski banyak diet viral kurang aman, beberapa pendekatan tetap direkomendasikan oleh ahli:

  1. Mediterranean Diet: Mengutamakan sayur, buah, ikan, dan minyak zaitun. Baik untuk jantung dan menjaga berat badan.

  2. High Protein & Fiber Diet: Menggabungkan protein lean dan serat tinggi membantu kenyang lebih lama dan stabilkan gula darah.

  3. Intermittent Fasting dengan Panduan Profesional: Boleh dicoba, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi tubuh dan konsultasi dokter.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB