Catatanfakta.com -, Jakarta – Rumah mode legendaris Dior resmi mencetak sejarah baru dengan penunjukan Jonathan Anderson sebagai direktur kreatif tunggal untuk seluruh lini busana wanita, pria, dan haute couture.
Langkah berani ini diumumkan pada Senin (2/6/2025) oleh induk perusahaan Dior, LVMH, yang menilai Anderson sebagai “salah satu talenta kreatif terbaik generasinya.”
Ini merupakan pertama kalinya sejak era Christian Dior sendiri, satu desainer memegang kendali penuh atas seluruh lini busana di rumah mode yang bernilai sekitar US$ 9 miliar atau sekitar Rp 144 triliun tersebut.
Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI Naik ke 104,3 pada Awal 2025, Ramadan Jadi Pendorong Utama
Tongkat Estafet Kreatif yang Menggebrak Konvensi
Sejak 2001, Dior memisahkan pengelolaan lini pria dan wanita dengan menunjuk direktur kreatif yang berbeda. Penunjukan Anderson sebagai direktur kreatif tunggal menandai pergeseran paradigma yang cukup signifikan di industri mode mewah global.
CEO LVMH, Bernard Arnault, memberi pujian tinggi kepada desainer Inggris itu, menyebutnya sebagai sosok yang mampu membawa inovasi sekaligus menjaga nilai-nilai estetika tinggi Dior.
Menurut laporan New York Times, Anderson akan bertanggung jawab membuat hingga 10 koleksi per tahun, mencakup busana pria, wanita, serta haute couture. Tugas besar ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Anderson untuk menyelaraskan visi kreatif Dior dalam satu genggaman.
Baca Juga: BRI Raih Penghargaan atas Program Urban Farming dan Pemberdayaan Perempuan
Latar Belakang Jonathan Anderson dan Jejak Kesuksesan di Loewe
Jonathan Anderson, 40 tahun, bukan nama baru di dunia mode mewah. Sejak ditunjuk sebagai desainer utama Loewe pada 2013, Anderson berhasil mengangkat merek asal Spanyol tersebut dari kondisi kurang jelas menjadi salah satu rumah mode paling disegani.
Karya-karyanya yang memadukan konsep runway teatrikal dengan produk komersial yang sangat diminati pasar, seperti tas ikonik Puzzle dan sepatu stiletto bertema unik, telah membuat Loewe meraih pendapatan tahunan sekitar US$ 2 miliar.
Anderson juga dikenal punya jaringan selebritas kuat yang menjadi duta bagi karyanya, mulai dari Daniel Craig, Greta Lee, hingga Josh O’Connor. Pada 2024, Loewe menjadi sponsor utama Met Gala, acara mode bergengsi yang dihadiri para tokoh penting dunia fashion.
Selain di bidang fashion, Anderson juga mengekspresikan kreativitasnya di bidang seni dan budaya pop lewat kolaborasi dengan sutradara ternama Luca Guadagnino untuk kostum film-film seperti Challengers dan Queer.
Baca Juga: Naqsyabandiyah Sumut Tetapkan Iduladha 6 Juni 2025, Serentak dengan Pemerintah
Debut dan Tantangan Baru di Dior
Kini Anderson menghadapi tantangan baru yang jauh lebih besar: memimpin seluruh lini Dior. Debut pertamanya akan tampil di panggung fashion Paris untuk koleksi Dior Men Spring/Summer 2026 pada Juni mendatang, sementara koleksi busana wanita dijadwalkan debut pada Oktober 2025.
Untuk fokus penuh pada tanggung jawab ini, Anderson memutuskan menangguhkan sementara label pribadinya, JW Anderson, yang telah membesarkan namanya selama ini.
Pengamat industri mewah seperti Luca Solca dari Bernstein menilai penunjukan ini sebagai langkah strategis di tengah dinamika industri fashion global yang tengah melambat akibat ketidakpastian ekonomi dan politik.
“Pergantian pimpinan kreatif adalah peluang untuk menyegarkan kembali merek,” ujar Solca.
Baca Juga: Kejagung Geledah Apartemen Stafsus Eks Mendikbud Nadiem Makarim Terkait Korupsi Digitalisasi Pendidikan
Paradigma Baru atau Sekadar Pengecualian?
Penunjukan Jonathan Anderson sebagai direktur kreatif tunggal Dior bisa jadi menandai perubahan paradigma dalam manajemen kreatif di industri mode, khususnya di grup besar seperti LVMH. Namun, ada pula yang melihat ini sebagai langkah unik yang mungkin tidak akan menjadi norma baru.