Catatanfakta.com -, Medan — Tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah yang bermarkas di Sumatera Utara menyatakan akan merayakan Iduladha 1446 Hijriah pada Jumat, 6 Juni 2025, bertepatan dengan ketetapan Pemerintah Indonesia, serta dua ormas besar Islam di Tanah Air, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Keputusan ini disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Mursyidin Tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah Pusat, SM. Munawar Kholil, kepada CNNIndonesia.com pada Senin (2/6).
“Kita menetapkan Iduladha jatuh pada 6 Juni 2025 sama seperti pemerintah, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah,” kata Munawar.
Baca Juga: Kejagung Geledah Apartemen Stafsus Eks Mendikbud Nadiem Makarim Terkait Korupsi Digitalisasi Pendidikan
Penetapan Berdasarkan Hisab Qomariah
Tarekat yang memiliki ribuan pengikut di Sumatera Utara dan beberapa wilayah lain ini menetapkan hari raya berdasarkan perhitungan hisab Qomariah yang dilakukan oleh Majelis Fatwa Thariqat Naqsyabandiyah. Hisab Qomariah merupakan metode penghitungan kalender Islam berdasarkan pergerakan bulan.
“Untuk salat Iduladha akan dilaksanakan pukul 07.30 WIB di masing-masing rumah suluk dan majelis zikir yang telah ditentukan,” jelas Munawar.
Setelah salat Iduladha, jamaah tarekat ini akan melaksanakan pemotongan hewan kurban yang tersebar di berbagai titik.
Baca Juga: TikTok Shop PHK Massal Ratusan Karyawan Usai Merger dengan Tokopedia
Lokasi Pemotongan Kurban
Pemotongan hewan kurban dilaksanakan di beberapa lokasi utama milik komunitas tarekat, seperti:
-
Rumah Suluk Darus Shofa Li Ahlil Wafa, Simalungun, Sumatera Utara
-
Rumah Suluk Marindal, Deli Serdang
-
Pesantren Darus Shofa, Kandis, Riau
Munawar menambahkan, pemotongan hewan kurban di tempat-tempat tersebut tidak hanya menjadi ibadah, namun juga sarana memperkuat silaturahmi dan pendidikan spiritual para murid tarekat.
Pemerintah dan Ormas Sepakat Iduladha 6 Juni
Pemerintah melalui Kementerian Agama sebelumnya telah menetapkan bahwa Iduladha 1446 H jatuh pada 6 Juni 2025, berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar usai pengamatan hilal (rukyatul hilal) pada Selasa, 27 Mei 2025 atau 29 Zulkaidah 1446 H.
Penetapan ini juga disepakati oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang lebih dahulu menetapkan 6 Juni sebagai hari Iduladha menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu penghitungan posisi geometris bulan dan matahari secara astronomis.
Baca Juga: Kiromal Katibin Juara Dunia Panjat Tebing 2025 di Denver Berkat Rekor Kualifikasi
Keselarasan Momentum Umat Islam
Kesamaan tanggal perayaan Iduladha antara tarekat Naqsyabandiyah, pemerintah, dan dua ormas besar dinilai sebagai momen kebersamaan umat Islam yang patut disyukuri.
Dalam beberapa tahun terakhir, Naqsyabandiyah dikenal memiliki jadwal ibadah yang kerap berbeda dengan ketetapan pemerintah. Namun untuk Iduladha tahun ini, seluruh pihak tampaknya selaras.