informasi

Tolak Diam Hadapi Krisis Moral, MUI Bogor Gempur Sekolah dan Majelis Taklim Lewat Program MGTS dan SGTM

Rabu, 30 April 2025 | 11:07 WIB
MGTS di SMA Statika Leuwiliang. (mui kab bogor)

catatanfakta.com - Derasnya arus globalisasi dan masifnya penyimpangan moral di kalangan generasi muda tidak bisa lagi dihadapi dengan diam. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, melalui Lembaga Pengkajian Keagamaan dan Pemberdayaan Umat (LPKPU), mengambil langkah tegas dengan kembali menggencarkan tiga program edukatif keagamaan.

MUI Goes to School (MGTS), School Goes to MUI (SGTM), dan MUI Goes to Majelis Taklim (MGTM). Program-program ini bukan sekadar rutinitas, tetapi gerakan penyadaran yang ditujukan untuk membangun benteng akidah dan moral yang kuat bagi generasi bangsa.

Dimulai sejak Maret 2025, program MGTS dan SGTM telah menyapa ratusan pelajar di berbagai sekolah seperti SMA IT Tenjolaya, SMA Statika Leuwiliang, SMK Ash-Shoheh, SMK Darul Muslim, dan SMK Budiniyah.

Baca Juga: Seleksi PKU XIX MUI Bogor Dipadati Ratusan Peserta Calon Ulama

Program MGTM pun menjangkau lapisan masyarakat melalui Majelis Taklim Nurul Huda di Cibinong. Setiap kegiatan ini menyuguhkan diskusi langsung yang menohok, membahas realitas sosial mulai dari kenakalan remaja, penyimpangan akidah, judi online, prostitusi digital, hingga pinjaman ilegal yang makin merajalela.

“Jangan merasa kecil sebagai anak bangsa. Kita harus naik kelas dari energi shame yang hanya bernilai 20 menuju energi courage yang berada di angka 200. Di situlah titik kebangkitan dimulai,” tegas Faisal Wibowo, M.I.Kom., narasumber dari LPKPU dalam sesi SGTM di SMK Darul Muslim. Ia menyerukan pentingnya transformasi mental, meninggalkan ‘mental inlander’ yang lemah dan penuh ketakutan.

Menurut Faisal, banyak penyakit sosial yang tumbuh subur karena rendahnya kesadaran diri dan lemahnya pertahanan spiritual di kalangan remaja. Oleh karena itu, program ini hadir untuk memantik kesadaran sekaligus membangun keberanian moral dalam menghadapi tantangan zaman.

Baca Juga: Pernikahan Sirri Tak Sah, Gugat Cerai Tak Berlaku: MUI Bogor Buka Tabir Luka Perempuan

Andika Ramadhan, S.Pd., narasumber lain dari LPKPU, turut mengangkat isu serius tentang aliran-aliran menyimpang yang pernah mencuat di wilayah Bogor. “Banyak pemahaman sesat yang lahir dari penyimpangan akidah. Maka penting bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai Aswaja, serta menghiasi diri dengan akhlakul karimah,” katanya.

Program ini dilaksanakan secara terstruktur oleh tim LPKPU yang dikomandoi oleh Ustadz Ahmad Zulfiqor, MA., bersama Sekretarisnya, Ustadz Alfisa Triatmoko, M.Pd. Mereka menggandeng alumni Pendidikan Kader Ulama (PKU) dari berbagai Koordinator Wilayah yang telah dibekali pemahaman agama yang komprehensif. Langkah ini adalah bentuk nyata dari ikhtiar MUI Bogor untuk tidak membiarkan generasi muda terseret arus zaman tanpa arah yang jelas.

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB