catatanfakta.com - Kota Bandung menghadapi kenyataan pahit: angka kasus HIV/AIDS kini tembus 9.784 kasus! Data terbaru dari Dinas Kesehatan melalui Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) per Januari 2025 menunjukkan situasi yang tak bisa dianggap remeh.
Wakil Wali Kota Bandung Erwin pun angkat bicara dalam acara Silaturahmi “Kuatkan Diri Bersama Tebar Cinta Akhiri AIDS” di Balai Kota Bandung. Ia menegaskan bahwa penanganan HIV/AIDS harus dilakukan secara menyeluruh, dari deteksi dini hingga pengobatan yang mudah dijangkau dan berkelanjutan.
“Dari jumlah tersebut, baru sekitar 6.370 orang atau 65 persen yang patuh menjalani pengobatan,” ujar Erwin dengan nada prihatin. Angka ini menunjukkan bahwa masih ada ribuan warga yang belum mendapatkan pengobatan secara konsisten—sebuah celah serius yang bisa memperburuk situasi.
Baca Juga: Jawa Barat Gerak Cepat Putus Rantai Thalassemia: 1.500 Relawan Disiapkan untuk Skrining Massal
Tak hanya soal pengobatan, stigma dan diskriminasi yang masih dialami oleh Odhiv (Orang dengan HIV) menjadi tembok besar yang perlu diruntuhkan. “Dibutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam edukasi, deteksi, pengobatan, dan pendampingan. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua,” tegas Erwin.
Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan strategi STOP: Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan. Strategi ini jadi senjata utama untuk mencapai tiga target nol pada 2030: nol infeksi HIV baru, nol kematian akibat AIDS, dan nol diskriminasi terhadap Odhiv.
Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bandung, Maya Verasandi, menyebutkan bahwa kegiatan silaturahmi seperti ini menjadi bagian penting dari pendekatan spiritual dan psikologis. “Ini ruang aman bagi komunitas dan aktivis HIV. Kekuatan spiritual bisa memperkuat semangat mereka untuk terus bertahan,” ujarnya.
Baca Juga: Dari Desa untuk Indonesia: Rudy Susmanto Nyatakan Perang Lawan Kemiskinan dan Stunting di Jawa Barat
Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan sisi medis, psikologis, sosial, dan spiritual, Pemkot Bandung berharap dapat menghentikan laju infeksi dan membuka jalan menuju Bandung bebas stigma.