catatanfakta.com - Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Barat, KH Mohammad Mansur Syaerozi, telah terpilih sebagai Ketua Umum periode 2024-2029 secara aklamasi.
Penunjukan ini berlangsung dalam Musyawarah Wilayah ke-7 PW DMI Jabar yang digelar di Hotel Shakti, Kota Bandung pada Jumat-Sabtu (26-27/7/2024).
Dalam Muswil tersebut, hadir 25 Pengurus Daerah (PD) dari seluruh Kota DMI di Jawa Barat, Sekretaris Jenderal DMI, serta Ketua Bidang Organisasi DMI.
Usai terpilih sebagai Ketua Umum PW DMI Jabar, KH Mohammad Mansur Syaerozi mengungkapkan syukurnya kepada Allah.
"Benar saya terpilih secara aklamasi. Saya bersyukur kepada Allah hari ini sudah dilaksanakan Muswil di Provinsi Jawa Barat," ujarnya.
KH Mohammad Mansur Syaerozi, yang biasa disapa KH Mansur, kemudian menyampaikan bahwa dalam kepemimpinannya di DMI Jabar, dirinya bertekad untuk mewujudkan masjid-masjid di Jabar menjadi lokomotif peningkatan peradaban bangsa dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Dalam mewujudkan masjid yang makmur, perintah sudah tertulis dalam Al Quran. Kita tahu bahwa masjid itu kan ada perintah ayatnya, perintahnya itu pemakmuran. Untuk mewujudkan itu, misinya adalah revitalisasi dan peningkatan SDM kader DMI se-Jawa Barat. Dua, penguatan database kemasjidan," ungkapnya.
Masjid-masjid yang makmur di Jabar akan menjadi lokomotif peradaban bangsa dalam menyongsong era Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, KH Mansur berkomitmen untuk melibatkan para milenial dalam memakmurkan masjid-masjid tersebut.
"Dengan begitu, visi dan misinya akan tercapai karena melibatkan anak-anak muda tersebut. Sebab, peran generasi muda harus turut dimaksimalkan demi terwujudnya masa Indonesia Emas 2045 ini," jelasnya.
Baca Juga: Gandeng BKM, Kemenag Gencarkan Gerakan Indonesia Berwakaf Berbasis Masjid
Tak hanya itu, KH Mansur pun berencana untuk melaksanakan delapan program kerja hasil Muswil dengan spesifik dan terukur sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada bidang-bidang peribadatan, pendidikan, ekonomi, hingga infrastruktur masjid dengan penguatan basis teknologi informasi.
"The 8 programs tersebut harus dikerjakan dengan tepat sasaran, terukur, dan spesifik. Semuanya harus dijalankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mengacu pada teknologi informasi yang memadai," jelasnya.
Artikel Terkait
Ramadhan di Kota Bogor: Eksplorasi Kitab Tasawuf di Masjid Al Mi'raj
Motor Dicuri saat Salat Tarawih di Masjid, Pentingnya Mengamankan Kendaraan dengan Baik
Motor Dicuri Saat Salat Tarawih di Masjid, Bagaimana Cara Menghindari Pencurian?
Masjid Al-Aqsa, Kendali Suci Yerusalem yang Diperebutkan oleh Israel dan Yordania
Larangan Spanduk dan Bendera, Saudi Keluarkan Aturan Baru untuk Jemaah Haji di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram