catatanfakta.com - Pendidikan di Indonesia memasuki babak baru! Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) baru saja meluncurkan versi beta portal Rumah Pendidikan, platform inovatif yang mengintegrasikan berbagai layanan pendidikan dalam satu sistem canggih.
Langkah ini merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam misi penguatan SDM melalui pendidikan berbasis teknologi.
Selain itu, peluncuran ini sejalan dengan upaya reformasi birokrasi di sektor pendidikan guna meningkatkan transparansi dan efektivitas layanan digital.
Baca Juga: RSUD Kota Bogor Resmi Jadi Rumah Sakit Pendidikan, 75 Dokter Muda Siap Mengabdi!
Sekjen Kemendikdasmen, Suharti, menegaskan bahwa transformasi ini menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan Indonesia.
"Semoga langkah ini menjadi tonggak perubahan menuju sistem pendidikan yang lebih inovatif dan mendukung visi Indonesia Emas 2045," ujarnya dalam konferensi pers di Tangerang Selatan.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, juga memberikan apresiasi atas peluncuran portal ini. "Saya kagum dengan bagaimana platform ini tidak hanya modern tetapi juga inklusif dan partisipatif. Semoga inisiatif ini berkelanjutan," katanya.
Baca Juga: Sekolah Rakyat Resmi Diluncurkan! Pendidikan Gratis untuk Warga Miskin
Portal Rumah Pendidikan hadir dengan konsep RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis). Platform ini tidak menggantikan aplikasi pendidikan yang sudah ada, tetapi mengintegrasikan layanan agar lebih efektif dan efisien.
Sebanyak 986 aplikasi yang sebelumnya terpisah kini disederhanakan menjadi delapan ruang utama, mencakup Ruang GTK, Murid, Sekolah, dan Bahasa.
Versi beta dari portal ini dapat diakses melalui rumah.pendidikan.go.id atau diunduh di Play Store untuk pengguna Android. Sementara itu, versi iOS sedang dalam tahap pengembangan.
Baca Juga: Dampak Pemangkasan Anggaran: SMK dan Pendidikan Vokasi di Ujung Tanduk!
Peta Jalan Transformasi Digital Pendidikan mencakup tiga fase. Fase pertama (2025) berfokus pada integrasi layanan digital. Fase kedua (2026-2027) memperkuat ekosistem digital melalui interoperabilitas data dan teknologi API. Fase ketiga (2028-2029) akan mengoptimalkan layanan berbasis otomatisasi dan personalisasi.
Kepala Pusdatin, Yudhistira Nugraha, menekankan bahwa platform ini akan terus diperbaiki dan dikembangkan setiap tahun. "Ini baru permulaan. Kami akan terus melakukan penyempurnaan agar platform ini benar-benar memberikan manfaat bagi semua pelaku pendidikan di Indonesia," jelasnya.