informasi

ISO 22328- 3: Standar Baru yang Mengubah Cara Indonesia Menghadapi Tsunami!

Selasa, 31 Desember 2024 | 19:16 WIB
Ilustrasi tsunami (Pixabay)

catatanfakta.com - Indonesia, sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami.

Menurut laporan World Risk Report 2023 yang dirilis oleh Bündnis Entwicklung Hilft dan IFHV of the Ruhr-University Bochum, Indonesia menduduki peringkat kedua dari 193 negara dalam hal kerentanan terhadap bencana.

Kejadian tsunami Aceh pada tahun 2004 dan bencana serupa di Palu pada 2018 menjadi pengingat pahit akan pentingnya sistem peringatan dini yang efektif.

tsunamiBaca Juga: Gempa Bumi di Garut Rusakkan Puluhan Bangunan, Tapi Tak Berpotensi Tsunami

Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, Indonesia telah menginisiasi ISO 22328-3, sebuah standar internasional untuk sistem peringatan dini tsunami berbasis masyarakat.

Standar ini, yang disetujui pada tahun 2023 dalam forum organisasi standarisasi internasional (ISO), bertujuan untuk memberikan pedoman komprehensif bagi implementasi sistem peringatan dini yang lebih responsif dan terintegrasi.

"Standar ini memberikan kerangka kerja terstruktur yang dapat diterapkan oleh masyarakat atau sektor swasta di daerah-daerah rawan tsunami," ungkap seorang narasumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Seram Timur Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Keberadaan ISO 22328-3 tidak hanya menjadi langkah maju bagi Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi negara-negara lain yang menghadapi risiko serupa.

Sebelumnya, Indonesia juga telah mengusulkan beberapa standar ISO lainnya, termasuk ISO 22327:2018 dan ISO 22328-1:2020, di mana Indonesia berperan sebagai Project Leader. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menciptakan sistem mitigasi bencana yang lebih baik dan berkelanjutan.

Dengan adanya pedoman ini, masyarakat di daerah pesisir diharapkan dapat lebih siap menghadapi ancaman tsunami. "Masyarakat di daerah pesisir juga diberdayakan untuk mengurangi kerentanan dan memperkuat kesiapan mereka terhadap tsunami," tambah seorang pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Juga: BMKG Mengeluarkan Peringatan Dini: Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Wilayah Ini

Melalui pelatihan dan sosialisasi, diharapkan masyarakat dapat memahami dan menerapkan langkah-langkah mitigasi yang tepat.

Standar ISO 22328-3 juga memberikan manfaat bagi sektor swasta, terutama bagi infrastruktur strategis seperti bandara dan pelabuhan. Dengan menerapkan standar ini, manajemen keselamatan dapat ditingkatkan, sehingga risiko yang dihadapi dapat diminimalisir.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB