Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Suyitno, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya Kemenag untuk memperkuat penggunaan Bahasa Daerah dalam aktivitas keagamaan.
Baca Juga: Beasiswa Santri ke S1,S2,S3? Kemenag Buka Peluang untuk 1.000 Orang! Segera Daftar
"Kita ingin agar masyarakat mengerti bahwa agama itu sendiri bukan hanya masalah ritual semata, tetapi juga membentuk karakter dan budaya," kata Suyitno.