Catatanfakta.com - Puasa Arafah menjadi ibadah sunah yang dilakukan oleh umat Islam setiap tanggal 9 Zulhijah dalam kalender Hijriah. Hukum sunah ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah pengampunan dosa.
Namun, bagaimana jika kamu masih memiliki utang puasa Ramadhan? Apakah kamu masih bisa mengikuti puasa Arafah?
Menurut Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Miftahul Huda, ibadah memiliki dua jenis waktu, yaitu muwassa' dan mudhayyaqah. Muwassa' adalah jenis ibadah yang mempunyai waktu leluasa, seperti ibadah shalat lima waktu.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Arafah 2024: Latin, Arab, dan Artinya
Sementara mudhayyaqah adalah jenis ibadah yang waktunya sempit, seperti puasa bulan Ramadhan, serta puasa sunnah Arafah dan lainnya. Karena ada batasan waktu, maka puasa sunnah Arafah termasuk dalam ibadah mudhayyaqah.
Jika kamu masih memiliki utang puasa Ramadhan, maka ada dua pilihan yang bisa dilakukan. Yang pertama, kamu bisa mendahulukan puasa Arafah dan mengganti utang puasa Ramadhan di lain waktu.
Kewajiban umat Islam adalah melakukan qada puasa untuk mengganti hari puasa yang telah ditinggalkan atau tidak dijalankan selama bulan Ramadhan karena alasan tertentu. Karena puasa Arafah hanya memiliki waktu terbatas, kamu bisa melaksanakan qada puasa di hari yang lain.
Baca Juga: Puasa Arafah: Niat Amalan Sunnah yang Sangat Dianjurkan dalam Agama Islam
Pilihan yang kedua adalah menggabungkan niat puasa Arafah dengan niat mengganti puasa Ramadhan dalam satu hari.
Dalam hal ini, kamu berniat puasa qada Ramadhan dan puasa Arafah di tanggal 9 Zulhijjah tersebut. Menurut para ulama Syafiiyyah, menggabungkan puasa qada dengan puasa sunah adalah sah.
Puasa Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa, yakni dapat menghapus dosa selama satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.
Namun, bagi orang yang sedang menjalankan ibadah haji, para ulama menyepakati bahwa puasa Arafah tidak lagi sunah, meskipun mampu.
Baca Juga: Mengenal Makna Mendalam di Balik Momen Sakral Wukuf di Arafah
Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi yang menjelaskan bahwa ketika sahabat Ibnu Umar sedang berhaji bersama Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, Umar, dan Utsman, salah satu di antaranya tidak berpuasa di Arafah.