Catatanfakta.com - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, kembali menegaskan penolakannya terhadap gencatan senjata di Gaza.
Dalam sebuah pengarahan kepada media asing, Netanyahu menyampaikan bahwa seruan untuk gencatan senjata sama dengan menyerah kepada Hamas.
Israel tetap bersumpah untuk berjuang hingga memenangkan pertempuran melawan Hamas.
Amerika Serikat (AS), sebagai sekutu Israel, juga menegaskan penolakan terhadap gencatan senjata.
Baca Juga: Kekurangan Energi di Gaza: Keprihatinan Akan Kebutuhan Dasar di Bawah Pengawasan Ketat Israel
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengatakan bahwa AS tidak yakin gencatan senjata merupakan solusi yang tepat untuk saat ini.
Namun, Kirby memberikan anggapan mengenai perlu adanya jeda pertempuran untuk memasukkan bantuan ke Gaza.
Ketika pasukan Israel terlibat pertempuran dengan pasukan Hamas di wilayah Palestina, kekhawatiran akan adanya krisis kemanusiaan yang meluas semakin meningkat.
Baca Juga: Serangan Israel Tewaskan Ratusan Warga Palestina, RS Indonesia di Gaza Kena Sasaran
AS berharap dapat meningkatkan jumlah truk bantuan ke Gaza melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir menjadi sekitar 100 truk per hari.
Namun, bantuan yang dibutuhkan masih jauh lebih besar dari yang dapat disediakan saat ini.
Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, Philippe Lazzarini, mengajak Dewan Keamanan PBB untuk menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera.
Lazzarini menegaskan bahwa sistem untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza akan gagal jika tidak ada kemauan politik untuk meningkatkan aliran pasokan sesuai kebutuhan kemanusiaan yang luar biasa.