Catatanfakta.com - Gaza, 11 Oktober 2023 - Ketegangan di Jalur Gaza mencapai puncaknya ketika satu-satunya pembangkit listrik di wilayah itu dinyatakan akan segera kehabisan bahan bakar dalam waktu 10 hingga 12 jam ke depan.
Thafer Melhem, Ketua Otoritas Energi Palestina, mengumumkan berita yang mengguncang ini dalam wawancara dengan radio Voice of Palestine pada hari Rabu.
Pembangkit listrik Gaza adalah satu-satunya penyedia listrik bagi penduduk Gaza setelah Israel memutuskan pasokan listrik ke wilayah Palestina tersebut sebagai bagian dari apa yang mereka sebut sebagai "pengepungan total."
Baca Juga: Pentingnya Memahami Enam Karakter dalam Suatu Lingkungan
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memerintahkan langkah tegas ini sebagai tanggapan terhadap serangan besar-besaran kelompok bersenjata Palestina, Hamas, ke wilayah Israel.
Situasi semakin memburuk dengan 80% penduduk Gaza yang telah bergantung pada bantuan kemanusiaan bahkan sebelum konflik terbaru ini dimulai.
Badan PBB untuk pengungsi Palestina melaporkan bahwa hampir setengah juta orang di Gaza belum menerima jatah makanan sejak Sabtu lalu.
Baca Juga: Enam Aspek Menarik tentang Budaya yang Mewarnai Kehidupan Kita
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengumumkan rencana invasi ke Gaza yang diperkirakan akan segera terjadi.
Hal ini menyusul pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, bahwa pasukan Israel akan melancarkan 'serangan penuh' terhadap Gaza.
Dengan listrik yang akan padam dalam hitungan jam dan pasokan makanan yang semakin langka, penduduk Gaza berjuang untuk bertahan dalam situasi yang semakin sulit.
Krisis ini telah menarik perhatian dunia internasional dan memicu keprihatinan atas nasib penduduk Gaza yang semakin terjepit.
Artikel Terkait
Budaya Indonesia Kaya Akan 6 Karakter Khas Menurut Koentjaraningrat
Pendidikan Pancasila: Menggali Makna dan Peran Nilai-Nilai Luhur
Budaya yang Kaya dan Bermakna: Koentjaraningrat Ungkap 6 Karakter Esensial