Tidak hanya pengusaha kopi, para pelaku bisnis tanaman buah juga turut memanfaatkan festival ini sebagai ajang untuk berpromosi dan berbagi pengetahuan tentang pertanian buah.
Baca Juga: Contoh sederhana: soal dan jawaban Kalimat terbuka Pada Matematika
Kang Ruslan, pemilik kebun buah di sukahati dengan bangga menunjukkan varietas buah-buahan unggul yang ditanam di kebunnya.
"Kami percaya bahwa keanekaragaman buah adalah kekayaan alam yang perlu dijaga. Melalui Agro Bogor Fest, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih menghargai dan menikmati keindahan alam kita melalui buah-buahan segar," ujar Ibu Rina.
Selain pameran produk, festival ini juga menawarkan berbagai lokakarya dan sesi tanya jawab dengan para pengusaha.
Baca Juga: PKD GMPI Ke-1: Menyiapkan Kaum Milenial Berkualitas untuk Pemilu 2024
Para peserta festival memiliki kesempatan untuk belajar langsung dari pengalaman mereka, mulai dari praktik pertanian yang berkelanjutan hingga strategi pemasaran yang kreatif.
Dengan semakin mendukung pengusaha dalam sektor pertanian, Agro Bogor Fest telah berhasil menciptakan atmosfer yang berpadu antara hiburan dan pendidikan.
Festival ini membuktikan bahwa dunia bisnis pertanian, seperti kopi dan tanaman buah, tidak hanya tentang produksi dan profit, tetapi juga tentang dedikasi terhadap lingkungan dan komunitas.
Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Ketertinggalan Penggunaan Teknologi di Bidang Pendidikan
Dengan semakin beragamnya sektor bisnis yang berpartisipasi dalam Agro Bogor Fest, diharapkan festival ini akan terus menjadi ajang inspirasi bagi para pengusaha dari berbagai bidang.
Kehadiran mereka tidak hanya meriahkan acara, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan memanfaatkannya dengan bijak.
Artikel Terkait
Magnetic Lasso Pada Photoshop: Seleksi Gambar Lebih Presisi dan Efisien
Contoh sederhana: soal dan jawaban Kalimat terbuka Pada Matematika
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, Mengapresiasi Bogor Fest 2023 yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi