Catatanfakta.com- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan keprihatinan atas insiden penganiayaan terhadap seorang guru di SMAN 7 Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada tanggal 1 Agustus yang menyebabkan korban kehilangan penglihatan.
Putra Asga Elevri, Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek, datang ke Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, untuk melihat kondisi Zaharman (58),
guru olahraga di SMAN 7 Rejang Lebong, yang sedang dirawat di RS AR Bunda. Ia menyatakan datang dengan sengaja untuk melihat keadaan guru yang menjadi korban kekerasan oleh orang tua murid.
Baca Juga: Bursa Efek Indonesia dan Yayasan Bakti Sepak Bola Bersatu untuk Gema Kemajuan Sepakbola Indonesia
"Di saat-saat bersejarah ini, Kemendikbudristek bersiap-siap mempersembahkan babak merdeka belajar ke-25 dengan fokus pada langkah-langkah preventif untuk mengatasi kekerasan di lingkungan sekolah.
Pengumuman istimewa ini akan disampaikan oleh Putra Asga Elevri dengan semangat yang membahana, dan acaranya dijadwalkan untuk menghiasi esok yang penuh harapan."
Dia juga menjelaskan bahwa kedatangannya bersama rombongan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu tidak hanya untuk menyampaikan rasa prihatin, tetapi juga memberikan dukungan moral dan material kepada korban.
Baca Juga: Angklung Indonesia Cetak Sejarah Baru dengan Pecahkan Rekor Dunia 15.110 Peserta
"Saya melihat respon korban sangat luar biasa. Beliau menyatakan akan menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Dia sudah mulai bisa tersenyum dan menerima situasi ini dengan ikhlas," tambahnya.
Meskipun telah menerima kejadian tragis tersebut, Zaharman menyadari bahwa proses hukum harus tetap berjalan, dan dia mempercayakan aparat penegak hukum untuk memberlakukan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku terhadap pelaku.
Di hadapan Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek, korban mengakui mengalami trauma akibat insiden tersebut.
Baca Juga: BEI dan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia Bersatu untuk Meningkatkan Literasi Pasar Modal
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, dia berencana untuk meminta pindah tugas ke sekolah lain, mengingat dirinya adalah pendatang di wilayah Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang, yang berdekatan dengan lokasi sekolah tempat dia mengajar.
Artikel Terkait
Raffi Ahmad Memohon Maaf dengan Penuh Kesungguhan kepada Jeje Terkait Syahnaz
Membasmi Kanker Pungli di Sekolah: Wali Kota Bogor Sosialisasikan Layanan Pengaduan Masyarakat
GYC 2023: Kompetisi Esports Unik dengan Syarat Nilai Rapor Minimum
Langkah Revolusioner: BEI dan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia Wujudkan Pendidikan Investasi untuk Atlet
Kemitraan PT BEI dengan Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia: Investasi Miliaran untuk Masa Depan Sepakbola
ERICK THOHIR : KOMITMEN BEI DAN YAYASAN BAKTI SEPAKBOLA INDONESIA