Catatanfakta.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdipora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaporkan bahwa sekitar 3.000 siswa Sekolah Dasar (SD) di Cianjur masih harus belajar di dalam tenda karena bangunan sekolah mereka rusak akibat gempa bumi dan belum mendapatkan perbaikan.
Aripin, Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdikpora Cianjur, menjelaskan bahwa ribuan siswa tersebut tersebar di 40 SD di Cianjur yang pembangunan sekolahnya masih berlangsung dan masih dalam proses pengajuan, sehingga kegiatan belajar mengajar masih dilakukan di tenda pada tahun ajaran baru.
]Dalam situasi yang tidak ideal, sekitar 3.000 siswa dari total 40 sekolah harus menghadapi tantangan belajar di tenda sebagai solusi sementara. Di antara mereka, sekitar 1.600 siswa merupakan siswa baru yang harus beradaptasi dengan lingkungan baru secara cepat.
Baca Juga: MARDIONO TEPIS ISU PERGANTIAN WAKIL MENTERI AGAMA
Meskipun kondisi ini mungkin menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakstabilan, siswa dan guru berusaha untuk menjadikan tenda sebagai tempat yang menyenangkan dan produktif untuk belajar.
Dengan semangat dan ketekunan, mereka berharap agar situasi ini dapat segera diatasi dan semua siswa dapat kembali ke lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
Hal ini disebabkan oleh masih berlangsungnya pembangunan bangunan sekolah dan belum adanya penanganan yang memadai,
Baca Juga: KEMERIAHAN FESTIVAL LAYANG-LAYANG JOGJA
Oleh karena itu, pihaknya meminta bantuan dari pemerintah pusat melalui Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk memberikan prioritas pada pembangunan sekolah yang rusak akibat gempa, mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki, terlebih masih banyak sekolah di Cianjur yang belum mendapatkan perbaikan.
"Dalam situasi terkini, kami mengamati bahwa sekitar 500 siswa dari tiga SMP menghadapi kerusakan akibat gempa dan saat ini sedang dalam proses pemulihan.
Oleh karena itu, kami bertekad untuk segera menyelesaikan pekerjaan perbaikan tersebut pada awal tahun sehingga semua siswa dapat kembali ke lingkungan belajar di dalam ruang kelas," dijelaskan.
Neuis Hendrayati, seorang guru di SDN Citamiang, Kecamatan Pacet, menambahkan bahwa pada tahun ajaran baru, ratusan siswa di sekolah tersebut masih belajar di dalam tenda karena bangunan sekolah yang rusak berat belum mendapatkan perbaikan.
Pihaknya berharap agar bantuan pembangunan dapat segera diberikan agar siswa dapat kembali belajar dengan nyaman di dalam ruang kelas seperti halnya sekolah yang telah dibangun kembali oleh pemerintah.
Artikel Terkait
Modus Baru! Narkotika Disamarkan dalam Kemasan Kopi Impor, Polisi Tangkap Tersangka dengan 36 Kilogram Sabu
Reshuffle Kabinet Oleh Jokowi Menurut Ahli Survey Nuansa Politis
KEMERIAHAN FESTIVAL LAYANG-LAYANG JOGJA
MARDIONO TEPIS ISU PERGANTIAN WAKIL MENTERI AGAMA