Usai Sindiran Viral, Ferry Irwandi Tambah 15 Ton Bantuan untuk Korban Banjir

catatanfakta.com - Meski sempat disindir seorang pejabat di Senayan, Ferry Irwandi tidak mundur selangkah pun. Konten kreator sekaligus pendiri Malaka Project itu kembali mengirim 15 ton bantuan logistik untuk korban banjir Sumatera. “Amanat soalnya, hati gue nggak tenang,” ujar Ferry lewat unggahan di Instagram.

Ferry mengungkapkan dirinya baru saja kembali ke Jakarta setelah seminggu berada di lokasi banjir. Ia mengaku sedang mengalami masalah kesehatan sehingga belum mendapatkan izin medis untuk kembali dalam waktu dekat. “Gue belum dapat clearance medis, jadi minggu ini belum bisa berangkat lagi. Gue paksain malah jadi beban nantinya,” tulisnya. Meski begitu, ia memastikan bantuan tetap berjalan.

Menurut Ferry, 15 ton logistik tambahan yang berasal dari donasi masyarakat sudah siap dikirim menggunakan pesawat kargo. “Bantuan logistik seberat 15 ton sudah siap berangkat besok melalui penyewaan pesawat kargo. Nanti kita update pengirimannya,” kata Ferry.

Baca Juga: Bank Mandiri Taspen–MAI Terobos Daerah Terisolir, Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Sumatra & Aceh

Selama menunggu kondisinya membaik, Ferry tetap bekerja dari Jakarta untuk menyelesaikan laporan pertanggungjawaban bersama tim KitaBisa. “Sementara ini, waktu yang ada bakal gue dedikasiin buat ngurus LPJ dan lapkeu-nya,” ujarnya.

Ferry juga menyebut seluruh data hasil peninjauan langsung di lapangan sudah ditata ulang. Mulai dari pemetaan wilayah, jalur distribusi, tingkat urgensi, hingga kebutuhan tiap titik. Ia menjelaskan bahwa latar belakang pendidikannya membantunya menyusun semuanya secara sistematis. “Sebagai lulusan STAN dan kandidat doktor data science, dua bidang ini harusnya bisa saya kerjakan dengan baik sebagai bentuk tanggung jawab. Yakin Usaha Sampai!” tegasnya.

Sebelumnya, nama Ferry ramai dibahas setelah ia disindir oleh anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Endipat Wijaya, dalam rapat bersama Kementerian Komunikasi dan Digital. Endipat menilai donasi Rp10 miliar yang dikumpulkan Ferry dalam 24 jam “terlalu kecil” dibandingkan apa yang dilakukan pemerintah. Meski begitu, Ferry memilih tetap fokus pada aksi sosialnya dan mengucapkan terima kasih atas dukungan publik.