Ghazala Hashmi Cetak Sejarah: Perempuan Muslim Pertama Jadi Wakil Gubernur Virginia, AS

photo author
- Kamis, 6 November 2025 | 23:37 WIB
Ghazala Hashmi Catat Sejarah, Jadi Wakil Gubernur Muslim Pertama di Amerika Serikat (x.com/allenanalysis)
Ghazala Hashmi Catat Sejarah, Jadi Wakil Gubernur Muslim Pertama di Amerika Serikat (x.com/allenanalysis)

catatanfakta.com – Malam pemilihan di Amerika Serikat menorehkan sejarah baru. Ghazala Hashmi resmi menjadi perempuan Muslim pertama yang menjabat Wakil Gubernur Virginia. Bersamaan dengan itu, Zohran Mamdani juga menorehkan prestasi besar sebagai wali kota Muslim pertama New York.

Keduanya berasal dari Partai Demokrat dan dianggap mewakili babak baru politik Amerika, di mana warga Muslim serta keturunan Asia Selatan mulai menembus batas representasi politik yang selama ini sulit dijangkau. “Kemenangan ini mungkin terjadi karena luas dan dalamnya kesempatan yang tersedia di negeri ini,” ujar Hashmi dalam pidato kemenangannya di Virginia.

Hashmi, 61 tahun, lahir di Hyderabad, India, dan datang ke Amerika Serikat sebagai anak imigran. Sebelum terjun ke dunia politik, ia adalah profesor di sebuah universitas di Virginia. Karier politiknya mulai menanjak pada 2019 ketika berhasil merebut kursi senat negara bagian dari Partai Republik. Juni lalu, ia memenangkan pemilihan pendahuluan Demokrat dan kini menorehkan sejarah sebagai perempuan Muslim dan warga India-Amerika pertama yang memegang posisi tinggi di pemerintahan Virginia.

Baca Juga: The Muslim 500 Nobatkan Prabowo Sebagai Salah Satu Muslim Paling Berpengaruh di Dunia

Sementara itu, Zohran Mamdani, 34 tahun, juga mencuri perhatian nasional setelah menumbangkan mantan gubernur Andrew Cuomo dalam pemilihan wali kota New York. Ia menjadi Muslim pertama, keturunan Asia Selatan pertama, dan orang kelahiran Afrika pertama yang memimpin kota terbesar di Amerika Serikat. “Kemenangan ini bukan hanya untuk kami, tetapi untuk semua anak muda yang percaya bahwa mereka juga bisa menjadi bagian dari perubahan,” kata Mamdani.

Kemenangan Hashmi dan Mamdani datang di tengah meningkatnya sentimen Islamofobia di Amerika, terutama sejak era Presiden Donald Trump. Kampanye keduanya sempat diserang dengan isu agama dan imigrasi. Mamdani bahkan disebut “terlalu kiri” dan “tidak cukup Amerika” oleh lawan politiknya. Namun hasil pemilu membalikkan narasi tersebut.

“Pemilu ini adalah penolakan terhadap Islamofobia dan politik ketakutan,” tulis Al Jazeera menggambarkan hasil pemilihan itu sebagai tamparan keras terhadap politik kebencian. Selain dua tokoh Muslim ini, Partai Demokrat juga mencatat kemenangan di sejumlah negara bagian lain seperti New Jersey, Virginia, dan California.

Baca Juga: Muslim Palestina Salat Idul Adha 1445 H, Meskipun Dalam Penjagaan dan Pembatasan Akses Oleh Pasukan Israel

Bagi komunitas Muslim Amerika, kemenangan Hashmi dan Mamdani bukan sekadar keberhasilan politik, melainkan simbol perubahan besar. Ini menjadi bukti bahwa keberagaman dan pesan keadilan sosial kini menemukan tempat yang lebih kuat di hati pemilih Amerika.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X