SPPG Bandung Barat Kena Tipu, Dana MBG Rp1 Miliar Raib dan Operasional Macet

photo author
- Senin, 3 November 2025 | 19:56 WIB
Ilustrasi penipuan digital yang sering terjadi  (Pinterest/@pramerescom)
Ilustrasi penipuan digital yang sering terjadi (Pinterest/@pramerescom)

catatanfakta.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, mendadak lumpuh total setelah saldo dana operasional senilai Rp1 miliar raib dari rekening SPPG Pangauban. Uang tersebut diduga kuat lenyap akibat penipuan digital yang memanfaatkan manipulasi data perbankan.

Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, membenarkan kejadian itu dan menyebut operasional dapur MBG kini berhenti total. “Benar kejadiannya seperti itu. Kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG,” ungkap Hendrik saat dikonfirmasi, Senin (3/11/2025).

Insiden bermula ketika MC, Kepala SPPG Pangauban, menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi pada Kamis (31/10/2025). Karena mengira itu permintaan resmi, MC kemudian menghubungi layanan chat BNI melalui situs yang diyakininya benar. Tak lama kemudian, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menghubunginya dan mengirim tautan untuk mengganti kata sandi.

Baca Juga: 5 Tips Jitu Jaga Kesehatan Mental di Era Digital: Nomor 3 Sering Terabaikan!

Dalam proses komunikasi itu, MC juga diminta memberikan sejumlah data penting terkait rekening lembaga. Tanpa verifikasi lebih lanjut, MC menuruti semua instruksi lantaran takut dananya dibekukan. Namun setelah semua data dikirim, nomor pihak yang mengaku petugas BNI itu tak bisa dihubungi lagi.

Saat MC memeriksa saldo melalui BNI Direct, dana sebesar Rp1 miliar telah menguap—menyisakan hanya Rp12 juta di rekening. “Padahal akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya sudah mengingatkan agar tidak langsung percaya, takutnya penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya begini,” kata Hendrik menyesalkan.

Kehilangan dana tersebut membuat dapur MBG di Pangauban berhenti beroperasi. Ribuan porsi makanan bergizi yang biasanya disalurkan setiap hari kini tidak bisa diproduksi karena ketiadaan anggaran.

Baca Juga: Polisi Bongkar Pemalsuan Nampan MBG: Label Halal dan SNI Ternyata Palsu!

Hendrik menyebut pihaknya sudah melaporkan kasus ini ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan untuk membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri. “Kami sudah melapor dan menunggu arahan lebih lanjut. Untuk sementara, dapur tidak bisa jalan karena tidak ada dana sama sekali,” tutup Hendrik.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X