Polemik PBB-P2 Pati: Dari Pembatalan Kebijakan hingga Potensi Politisasi

photo author
- Minggu, 10 Agustus 2025 | 11:53 WIB
Bupati Pati Sudewo mengumumkan pembatalan kenaikan tarif PBB-P2 di Pendapa Kabupaten Pati, Jumat (8/8). (suaramerdeka.com / M Noor Efendi)
Bupati Pati Sudewo mengumumkan pembatalan kenaikan tarif PBB-P2 di Pendapa Kabupaten Pati, Jumat (8/8). (suaramerdeka.com / M Noor Efendi)

Baca Juga: Kota Bogor Diusulkan Jadi Kota Hijau Pertama di Asia, Dedie Rachim Siap Ajukan ke UNESCO

“Saya akan ada di sini, ikut merayakan Hari Jadi Pati dan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Saya ingin aksi ini damai,” ujarnya.

Momentum Ujian Kepemimpinan

Polemik PBB-P2 di Pati dinilai menjadi ujian bagi kepemimpinan Sudewo yang baru beberapa tahun memimpin.

Keputusannya membatalkan kebijakan dianggap langkah tepat untuk meredakan ketegangan, namun tantangan ke depan adalah mengembalikan kepercayaan publik.

Teguh Yuwono berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. “Bupati harus lebih bijaksana, masyarakat juga harus bijak dalam menyampaikan tuntutan. Jangan sampai energi daerah habis hanya untuk konflik, sementara pembangunan terbengkalai,” ujarnya.

Bagi sebagian warga, aksi 13 Agustus nanti menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat.

Bagi pemerintah daerah, ini momentum untuk menunjukkan keseriusan dalam mendengar aspirasi dan menghindari keputusan yang memicu gejolak serupa di masa depan.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dhea Rahma Sari

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X