Dedie Rachim Beberkan Deretan Mega Proyek Kota Bogor, Dari Tram Pakuan hingga Stadion Pajajaran

photo author
- Senin, 30 Juni 2025 | 22:17 WIB
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim memberikan keterangan terkait persiapan acara Helaran Budaya HJB ke-543 di Kota Bogor.  (Roshella Metropolitan)
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim memberikan keterangan terkait persiapan acara Helaran Budaya HJB ke-543 di Kota Bogor. (Roshella Metropolitan)

CATATANFAKTA.COM -, BOGOR – Pemerintah Kota Bogor tengah menyiapkan deretan mega proyek strategis yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahun ke depan. Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim memaparkan rencana pembangunan tersebut dalam kegiatan Afternoon Tea bersama pemangku kepentingan, mitra kerja, sponsor, dan perwakilan daerah sekitar Kota Bogor di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Raya Pajajaran, Sabtu (28/6/2025).

Dedie mengatakan, program pembangunan ini merupakan upaya Pemkot Bogor untuk meningkatkan kualitas layanan publik sekaligus mengantisipasi perkembangan pesat kawasan Jabodetabek, terutama dengan akan masuknya moda transportasi modern seperti LRT (Light Rail Transit) ke wilayah Kota Bogor.

Bumi Ageung Batutulis dan Pusat Eduwisata Sejarah

Salah satu proyek prioritas yang disebutkan Dedie adalah penyelesaian pembangunan Bumi Ageung Batutulis, sebuah kompleks eduwisata berbasis sejarah yang diharapkan menjadi ikon baru pariwisata budaya Kota Bogor.

“Bumi Ageung Batutulis akan menjadi destinasi edukasi sejarah sekaligus kebanggaan warga Bogor. Tempat ini akan mengangkat nilai sejarah lokal yang kaya dan menghubungkannya dengan generasi muda,” jelas Dedie.

Baca Juga: HUT Bhayangkara ke-79, Ketua Dewan Pers Jadilah Polisi yang Dicintai, Bukan Ditakuti

Menyiapkan Diri Sambut LRT: TOD, Tram Pakuan, hingga Biskita

Menyambut kehadiran LRT ke Kota Bogor, Pemkot menggulirkan pengembangan sistem transportasi terintegrasi berbasis kawasan. Dedie menyebut bahwa konsep Transit Oriented Development (TOD) akan dihadirkan di beberapa titik strategis seperti Baranangsiang dan Bubulak.

Selain itu, Pemkot Bogor juga mendorong perluasan layanan angkutan massal seperti Biskita Trans Pakuan, serta menjajaki kerja sama dengan Transjakarta. Tak hanya itu, rencana ambisius menghadirkan Tram Pakuan Bogor juga terus bergulir.

“Langkah ini sekaligus bagian dari upaya kami untuk mengurangi jumlah angkot dan mengalihkan warga kepada moda transportasi yang lebih modern, nyaman, dan ramah lingkungan,” ujar Dedie.

Baca Juga: Mulai 2026, Berobat Pakai Asuransi Kesehatan Harus Bayar 10%: Ini Penjelasan OJK

Kantor Balai Kota Baru dan Stadion Pajajaran

Dalam bidang infrastruktur pemerintahan dan olahraga, Dedie menyebutkan bahwa pembangunan Kantor Balai Kota baru di kawasan Katulampa juga menjadi prioritas. Kantor ini akan menggantikan balai kota lama yang sudah dianggap tidak representatif bagi pelayanan publik modern.

Di sisi lain, Pemkot juga akan merevitalisasi GOR Pajajaran menjadi sebuah Stadion Pajajaran yang modern dan multifungsi. Stadion ini dirancang menjadi tempat kegiatan olahraga dan kebudayaan yang mampu menampung lebih banyak kegiatan komunitas.

Bogor Siap Jadi Pemain Utama di Jabodetabek

Menurut Dedie, berbagai proyek ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan Kota Bogor sebagai pemain utama dalam lanskap pembangunan Jabodetabek. Ia menekankan pentingnya sinergi antardaerah dalam menghadirkan layanan publik yang merata.

“Kami sadar bahwa pembangunan tidak bisa berdiri sendiri. Kota Bogor merupakan bagian dari kawasan strategis nasional. Maka dari itu, sinergi dengan daerah sekitar menjadi sangat penting,” kata Dedie.

Ia menegaskan bahwa Jabodetabek harus memiliki visi pembangunan yang searah, terutama dalam mengatasi persoalan klasik seperti kemacetan, banjir, dan ketimpangan layanan.

“Sebagai bagian dari arus pembangunan wilayah, Jabodetabek harus memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mengedepankan sasaran layanan masyarakat yang setara. Untuk itu kita bangun komunikasi dari sini,” lanjut Dedie.

Baca Juga: Sekolah Rakyat Dikelola Negara, Orang Tua Diminta Dukung Anak Sepenuh Hati

Keterlibatan Stakeholder dan Mitra Strategis

Kegiatan Afternoon Tea ini juga menjadi ajang Pemkot Bogor untuk mempererat hubungan dengan para pemangku kepentingan, sponsor, dan mitra kerja. Dedie menyebut bahwa keberhasilan pembangunan tidak bisa tercapai tanpa kerja sama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

“Kerja kolaboratif adalah kunci. Dengan menyamakan persepsi dan menyatukan tujuan, kita akan bisa menghadirkan layanan publik yang lebih baik dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” tegas Dedie.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X