Catatanfakta.com -, Jakarta – Di tengah kelesuan penjualan otomotif nasional, sejumlah diler mobil di Jakarta mulai “bakar diskon” demi menggairahkan pasar. Dua raksasa otomotif asal Jepang, Mitsubishi dan Toyota, saling adu strategi lewat potongan harga besar-besaran, khususnya pada segmen SUV ladder frame yang jadi andalan mereka: Pajero Sport dan Fortuner.
Potongan harga yang ditawarkan pun bukan main-main. Konsumen bisa menghemat hingga Rp35 juta untuk satu unit mobil.
“Pajero Sport tipe Dakar 4x2 diskonnya lagi lumayan, Rp30 juta. Ini yang paling besar,” ujar salah satu tenaga penjual Mitsubishi kepada CNBC Indonesia, Selasa (17/6/2025).
Baca Juga: Dari Ibu Rumah Tangga Jadi Ratu Afiliator, Raup Rp100 Juta per Bulan dari Live Streaming
Rinciannya? Ini Daftarnya:
-
Pajero Sport Dakar 4x2
Harga normal: Rp665.300.000
Harga diskon: Rp635.300.000
Potongan: Rp30 juta -
Pajero Sport Dakar Ultimate 4x2
Harga normal: Rp779.650.000
Harga diskon: Rp759.650.000
Potongan: Rp20 juta -
Pajero Sport Exceed
Harga normal: Rp593.000.000
Harga diskon: Rp578.000.000
Potongan: Rp15 juta
Potongan sebesar ini tergolong jarang terjadi di pertengahan tahun, yang biasanya bukan musim diskon besar.
Sementara itu, Toyota tak mau kalah. Fortuner yang menjadi rival berat Pajero juga diguyur diskon lebih besar.
“Fortuner bisa diskon sampai Rp35 juta, tergantung tipe dan lokasi pembelian,” ujar salah satu tenaga penjual Toyota.
Baca Juga: 45 Purnawirawan Duduki Kursi Komisaris BUMN, Profesionalisme atau Politik Balas Budi?
Berikut daftar harga Fortuner sebelum diskon:
-
Fortuner 2.8 VRZ 4x2 A/T
Harga: Rp650.100.000 -
Fortuner 2.8 VRZ 4x4 A/T
Harga: Rp756.300.000 -
Fortuner 2.8 VRZ 4x4 A/T GR Sport
Harga: Rp786.200.000
Dengan potongan hingga Rp35 juta, maka harga Fortuner bisa turun ke angka Rp615 jutaan untuk tipe VRZ 4x2, menjadikannya salah satu momen paling menarik untuk membeli SUV tangguh ini.
Artikel Terkait
Banjir Diskon! Transmart Full Day Sale Kembali Hadir, Sepeda Listrik Turun Harga hingga Rp 3 Juta
Isu Pemotongan Kuota Haji 50%, Menag Nasaruddin Tegaskan Kami Tak Pernah Dengar