Catatanfakta.com -, Jakarta — Kabar duka menyelimuti dunia musik dan penyiaran tanah air. Gusti Irwan Wibowo, atau yang dikenal dengan nama Gustiwiw, meninggal dunia pada Minggu (15/6) di usia yang masih sangat muda, 25 tahun. Ia ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi saat menginap di kawasan Lembang, Bandung, dan dinyatakan meninggal dunia setelah denyut nadinya tak lagi terasa.
Sang ibunda, Sri Yulianti, mengungkap bahwa sebelum berpulang, Gusti sempat mengeluh pusing dan diketahui mengalami tekanan darah tinggi. Ia menyebut bahwa hasil pemeriksaan dokter mengaitkan kondisi tersebut dengan masalah hipertensi yang kemudian menyerang jantung.
"Sempat kata temannya [Gusti] pusing, terus setelah dokter diagnosis tensinya tinggi terus jadi jantung," kata Sri saat ditemui di pemakaman TPU Jatisari 2, Bekasi.
Kabar meninggalnya Gustiwiw mengejutkan banyak pihak dan menjadi pengingat bahwa hipertensi bukanlah penyakit orang tua, melainkan juga bisa menyerang generasi muda. Lantas, apa saja penyebab tekanan darah tinggi (hipertensi) di usia muda?
Baca Juga: IPB Buka Suara Soal Polemik Transformasi Fateta Jadi Sekolah Teknik
Faktor Penyebab Hipertensi pada Usia Muda
Mengutip Healthline dan American Heart Association (AHA), berikut sembilan penyebab umum tekanan darah tinggi pada orang dewasa muda:
1. Obesitas
Memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 25 atau perbandingan lingkar pinggang-pinggul di atas ambang normal dapat meningkatkan risiko hipertensi. Lemak tubuh yang berlebih mengganggu keseimbangan hormon dan menekan fungsi organ vital, termasuk jantung dan ginjal.
2. Kebiasaan Konsumsi Alkohol
Penelitian menunjukkan bahwa menghindari alkohol dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi hingga 70 persen pada dewasa muda.
3. Merokok
Rokok tetap menjadi salah satu penyumbang utama kerusakan pembuluh darah. Penelitian tahun 2020 di Bangladesh menunjukkan merokok tembakau sebagai pemicu signifikan hipertensi pada orang muda.
4. Obat-obatan Terlarang atau Tertentu
Beberapa obat seperti steroid, kokain, amfetamin, atau bahkan ekstasi (MDMA) dapat memicu lonjakan tekanan darah secara drastis.
Baca Juga: Sah! Al Ghazali dan Alyssa Daguise Resmi Menikah, Akad Penuh Haru Digelar di Jakarta
5. Konsumsi Garam Berlebihan
Terlalu banyak garam (natrium) dalam makanan sehari-hari—terutama lebih dari 10 gram per hari—berkontribusi besar pada peningkatan tekanan darah.
6. Kurangnya Aktivitas Fisik
Kurang bergerak melemahkan sistem kardiovaskular. AHA merekomendasikan 150 menit aktivitas aerobik sedang dan latihan kekuatan minimal 2 kali seminggu untuk menjaga tekanan darah tetap normal.
7. Kondisi Kesehatan Tertentu
Beberapa penyakit seperti gangguan ginjal, hipotiroidisme, dan sleep apnea dapat menjadi penyebab hipertensi sekunder yang kerap tak disadari oleh penderitanya.
8. Konsumsi Daging Merah Berlebih
Riset menunjukkan bahwa konsumsi daging merah lebih dari dua kali seminggu meningkatkan risiko hipertensi hingga 77 persen dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya secara rutin.
9. Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan hipertensi, terutama yang muncul sebelum usia 60 tahun, dapat meningkatkan risiko Anda mengalami hal serupa hingga dua kali lipat.
Baca Juga: Final Destination: Bloodlines – Horor Nostalgia Bernuansa Keluarga yang Mengejutkan
Hipertensi Bisa Mematikan di Usia Muda
Kematian Gustiwiw menjadi contoh nyata bahwa tekanan darah tinggi bukan penyakit yang bisa dianggap sepele. Jika tidak ditangani, hipertensi bisa menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, atau gagal ginjal—bahkan pada usia yang tergolong muda.
Artikel Terkait
Digitalisasi Perbankan Melesat, Ribuan Kantor Cabang Bank Tutup dalam Sebulan
Gempa Dahsyat 1867 Guncang Jawa Ribuan Tewas, Yogyakarta Rata dengan Tanah