Catatan fakta.com -, Jakarta – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Tangsel dalam membantu kelancaran pembangunan gedung arsip milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di wilayah Pondok Aren. Proyek yang sempat menuai kontroversi akibat klaim dari organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya itu kini mendapat pengamanan ketat.
Benyamin menyebut pihaknya akan melakukan pemantauan secara intensif agar proyek nasional tersebut bisa berjalan tanpa hambatan. “Pembangunan yang dilakukan oleh BMKG tersebut merupakan kewenangan institusi BMKG, kami akan membantu pemantauan pelaksanaannya supaya berjalan lancar,” ujar Benyamin saat dihubungi, Rabu (27/5/2025).
Untuk memastikan keamanan lokasi proyek, Benyamin mengatakan patroli gabungan akan digelar bersama aparat kepolisian dan personel Satpol PP. Patroli ini bertujuan untuk mencegah potensi gangguan yang bisa menghambat pembangunan gedung.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Pacitan, Getaran Terasa hingga Bantul dan Malang
“Untuk patroli nanti akan dilakukan gabungan bersama Polri dan Satpol PP,” jelasnya.
Polisi Tetap Waspada, Dua Tersangka Sudah Diamankan
Sebelumnya, lahan milik BMKG di kawasan Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, seluas 127.780 meter persegi, sempat dihentikan secara paksa oleh pihak ormas GRIB Jaya. Aksi tersebut berbuntut pada penangkapan belasan orang yang diduga menguasai lahan secara ilegal.
Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa 17 orang diamankan dari lokasi pada Sabtu (24/5). Mereka terdiri dari anggota ormas hingga pihak yang mengaku sebagai ahli waris. Dari jumlah tersebut, dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: Libur Panjang Idul Adha 2025: Siap-siap Nikmati 4 Hari Santai!
“Penyidik Harda telah menetapkan dua tersangka, yakni Saudara Y bin KTY (masyarakat/ahli waris) dan Saudara MYT (Ketua DPC GRIB Jaya Tangsel),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menegaskan, pemantauan keamanan di lokasi proyek akan terus dilakukan. “Polda Metro maupun Polres Tangsel terus akan memantau situasi keamanan di lahan BMKG sehingga proses pembangunan tetap berjalan dengan lancar,” ujarnya dalam jumpa pers.
Pungli dan Dugaan Pemerasan Diusut Tuntas
Tak hanya soal penguasaan lahan, aparat kepolisian juga menemukan indikasi praktik pungutan liar (pungli) oleh oknum ormas kepada pedagang kaki lima dan penjual hewan kurban yang berjualan di area tersebut. Para pedagang mengaku diminta menyetor uang agar dapat berjualan di atas tanah milik BMKG.
Baca Juga: Libur Idul Adha 2025 Cuma 2 Hari? Ternyata Bisa Sampai 4!
“Kami masih mendalami dugaan percobaan pemerasan. Beberapa saksi dan pelapor telah dimintai keterangan, dan pendalaman alat bukti terus dilakukan,” imbuh Wira.
Kehadiran pemerintah daerah dan kepolisian dalam mengawal proyek ini diharapkan bisa memberikan rasa aman, serta membuka kembali jalan bagi BMKG untuk melanjutkan pembangunan gedung arsip yang sempat tertunda akibat konflik lahan.
Dengan langkah tegas ini, pemerintah pusat dan daerah menunjukkan komitmen serius dalam menertibkan penggunaan lahan negara serta menjaga agar proyek strategis nasional tidak terganggu oleh aksi sepihak.
Artikel Terkait
Dana CSR BI Diselewengkan, KPK Periksa Deputi Direktur Hukum BI Terkait Dugaan Korupsi
Zona I Candi Borobudur Ditutup Mendadak, Turis Kecewa 'Sudah Jauh-jauh, Cuma Bisa Lihat dari Luar'