Trump Murka Usai Rusia Gempur Ukraina, 'Ada yang Berubah dari Putin'

photo author
- Senin, 26 Mei 2025 | 12:12 WIB
Gambar Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi melarang Universitas Harvard menerima mahasiswa asing, termasuk yang datang melalui skema beasiswa. (AFP)
Gambar Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi melarang Universitas Harvard menerima mahasiswa asing, termasuk yang datang melalui skema beasiswa. (AFP)

Catatan fakta.com -, Jakarta – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengaku murka dan kecewa terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, usai serangan udara besar-besaran ke Ukraina yang terjadi pada Minggu (25/5).

Serangan tersebut melibatkan 367 rudal dan drone, dan disebut sebagai yang terbesar sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

Berbicara kepada wartawan di New Jersey, Trump mengatakan ia "tidak tahu apa yang terjadi dengan Putin" dan menyebut tindakan Rusia sebagai hal yang "tidak bisa diterima".

Baca Juga: Jakarta Bidik 50 Besar Kota Global di 2029, Gubernur Pramono Saya Hakulyakin Bisa

“Saya tidak senang dengan apa yang dilakukan Putin. Dia membunuh banyak orang, dan saya tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Saya sudah mengenalnya lama. Tapi sekarang, dia mengirimkan roket ke kota-kota dan membunuh orang. Saya sama sekali tidak suka itu,” ujar Trump.

Putin Serang di Tengah Upaya Gencatan Senjata

Trump menyayangkan keputusan Putin yang tetap melancarkan serangan meski Rusia dan Ukraina sedang dalam proses perundingan damai, dengan AS sebagai salah satu mediator.

“Kami sedang dalam proses pembicaraan, tapi dia malah menembakkan roket ke Kyiv dan kota-kota lain,” ungkapnya.

Baca Juga: Pengusaha China di Indonesia Sepakat Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Trump mengaku “sangat terkejut” dengan perkembangan situasi ini, terutama karena sebelumnya ia telah berbicara langsung dengan Putin melalui sambungan telepon. Ia bahkan menyebut ada kemungkinan untuk memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia, sesuai permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Zelensky: Dunia Harus Buka Mata

Sementara itu, Presiden Zelensky mengecam keras serangan Rusia yang menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk tiga anak-anak di Zhytomyr, barat Kyiv. Ia menuntut dunia untuk bersikap lebih tegas terhadap pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Rusia.

“Diamnya Amerika, dan juga diamnya pihak-pihak lain di dunia, hanya akan semakin memberi semangat kepada Putin,” kata Zelensky.

Baca Juga: Blok M Hub Diresmikan, Pramono Anung Banyak Kisah Cinta dan Patah Hati di Sini

Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Trump mengumumkan bahwa Rusia dan Ukraina akan segera memulai negosiasi menuju gencatan senjata 30 hari.

Namun, dengan serangan udara terbesar ini, harapan akan gencatan senjata tampaknya kembali kabur. Trump pun menutup pernyataannya dengan nada tegas:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X