Chevron, Shell, dan TotalEnergies Buru 'Harta Karun' Migas Raksasa di Indonesia Timur

photo author
- Jumat, 23 Mei 2025 | 09:19 WIB
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam konferensi pers awal tahun 2024. Konferensi pers secara hybrid ini membahas kinerja hulu migas tahun 2023.  (Dok SKK Migas)
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam konferensi pers awal tahun 2024. Konferensi pers secara hybrid ini membahas kinerja hulu migas tahun 2023. (Dok SKK Migas)

Catatan fakta.com -, Jakarta – Tiga raksasa energi dunia, Chevron, Shell, dan TotalEnergies, menunjukkan ketertarikan kuat untuk kembali berinvestasi besar-besaran di Indonesia. Mereka membidik potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) skala raksasa di tanah air, khususnya di kawasan Indonesia Timur.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Satuan Tugas Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas Kementerian ESDM, Nanang Abdul Manaf, di sela acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex di ICE BSD, Tangerang, Kamis (22/5/2025).

"Mereka adalah perusahaan global. Kalau prospeknya kecil, tentu akan dikalahkan oleh portofolio mereka di negara lain. Karena itu, mereka mencari prospek giant discovery," ujar Nanang.

Baca Juga: Job Fair Kemnaker Buka 53 Ribu Lowongan! Peluang Emas Bagi Para Pencari Kerja

Indonesia Timur Jadi Magnet Baru

Meski tidak mengungkapkan lokasi pasti, Nanang menyebut bahwa cadangan terbesar kemungkinan besar berada di wilayah Indonesia Timur. Namun, ia juga menekankan bahwa area ini berisiko tinggi dan menantang secara geologis maupun logistik.

"Kalau mau cari yang besar-besar ya harus masuk ke Indonesia Timur. Tapi memang berisiko," katanya.

Pertanda Ekosistem Migas RI Makin Kompetitif

Kembalinya minat dari pemain besar dunia ini menjadi indikasi kuat bahwa iklim investasi migas Indonesia membaik. Pemerintah disebut telah memberikan berbagai insentif fiskal dan regulasi untuk menarik minat para investor kelas dunia.

Baca Juga: Impor Ilegal Marak, Mendag Ancam Cabut Izin Usaha Importir Nakal!

"Ini artinya kita mulai memberikan 'karpet merah' buat perusahaan-perusahaan internasional," tambah Nanang.

"Kalau sudah ada penemuan dan ternyata keekonomiannya masih marginal, mereka bisa mengajukan insentif. Dan pemerintah bersedia berdiskusi, lalu memberikan insentif yang diperlukan," jelasnya.

Baca Juga: Resmi! Ini Daftar Provinsi dengan Uang Dinas Tertinggi untuk ASN di 2026

Dampak Positif untuk Produksi Migas Nasional

Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah untuk meningkatkan produksi migas nasional yang tengah mengalami tren stagnasi. Dengan keterlibatan super major company seperti Chevron, Shell, dan TotalEnergies, diharapkan akan ada lonjakan investasi dan teknologi baru yang masuk ke sektor energi Indonesia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X